Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Indonesia menandatangani kerja sama bisnis dengan belanda dalam forum Bisnis Indonesia dan Belanda, di Den Haag, Jumat (22/4) lalu. Kerja sama tersebut, terdiri dari empat bisnis senilai US$ 606,2 juta.
"Kesepakatan ini menguatkan posisi Belanda sebagai negara sumber investasi utama. Sekaligus hal ini sesuai dengan upaya pemerintah menjadikan investasi sebagai salah satu penggerak ekonomi," kata Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Franky sibarani dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu (23/4).
Adapun empat kesepakatan bisnis tersebut meliputi sektor energi terbarukan dan infrastruktur sebesar US$ 400 juta, industri solar panel US$ 185 juta, agribisnis senilai US$ 10 juta, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) maritim US$ 11,2 juta.
"Sektor infrastruktur, energi terbarukan, agribisnis, dan industri merupakan sektor prioritas pemerintah. Kami positif dengan kerjasama di sektor-sektor tersebut," ujar Franky.
Dalam forum bisnis yang dihadiri lebih dari 300 kalangan pebisnis Belanda tersebut, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menekankan tentang upaya pemerintah mendorong perekonomian melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi.
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani yang turut hadir sebagai salah satu panelis juga memaparkan tentang reformasi layanan investasi yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah perubahan BKPM dari rezim perizinan menjadi rezim pelayanan.
Dari data BKPM, untuk periode 2010-2015 realisasi investasi dari Belanda mencapai Rp 70 triliun atau berada di peringkat keenam daftar peringkat realisasi investasi per negara. Nilai realisasi Belanda tersebut diatas Inggris yang berada di posisi 16 dengan nilai realisasi mencapai Rp 31 triliun.
Belanda masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM. Merujuk data BKPM terkait dengan komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulanJanuari 2016 mencapai Rp 6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 670 miliar.
Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan trend positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun lalu mengalami kenaikan 16% menjadi Rp Rp 37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 32,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
