kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Indonesia akan banjir pengangguran intelek?


Selasa, 02 September 2014 / 08:36 WIB
Indonesia akan banjir pengangguran intelek?
ILUSTRASI. Suasana Situ Lengkong di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.#jelajahekonomidesa Foto KONTAN/Fransiscus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pengamat ekonomi Aviliani memprediksi, Indonesia akan kebanjiran pengangguran lulusan perguruan tinggi pada tahun 2020 mendatang. Dia menyebut hal itu sebagai pengangguran intelek.

"Kita akan banyak pengangguran intelek karena sekarang pendidikan gratis. Nah yang sulit itu kesempatan kerjanya," ujar Aviliani di Jakarta, Senin (1/9). 

Dia menambahkan, meskipun pengangguran terdidik akan semakin banyak, pemerintah bisa membuat kebijakan yang strategis yaitu melakukan sertifikasi pekerja. Dengan melakukan itu, dia yakin pekerja Indonesa mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain.

Selain itu, dia juga mengusulkan agar proses sertifikasi pekerja tidak dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melainkan oleh Kementerian Pendidikan. Menurut dia, sertifikasi pekerja justru harus dilakukan sejak masa pendidikan. 

"Orang lain malah bisa nanti bekerja kesini, kita harus sertifikasi. Mestinya sertifikasi di pendidikan. Sertifikat itu kan seharusnya ketika sekolah. Kalau tidak ada kebijakan yang berkesinambungan, pengangguran ini bisa jadi masalah jangka menengah dan panjang," kata dia. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×