kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks manufaktur naik, mengindikasikan ekspansi industri tapi masih terbatas


Selasa, 01 Desember 2020 / 20:05 WIB
Indeks manufaktur naik, mengindikasikan ekspansi industri tapi masih terbatas
ILUSTRASI. Hasil survei IHS Markit menunjukkan indeks manufaktur Indonesia naik menjadi 50,6 pada November 2020.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei IHS Markit menunjukan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia naik menjadi 50,6 pada November 2020 dari sebelumnya di level 47,8 pada Oktober 2020.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, posisi indeks manufaktur Indonesia mengindikasikan ada kecenderungan terjadi ekspansi industri secara terbatas. Namun, dirinya memprediksi, ke depan ekspansi bakal terus menggeliat seiring dengan pemulihan ekonomi beserta penanganan kesehatan pandemi virus corona.

“Ini sudah ada perbaikan dibandingkan tiga bula terakhir. Sehingga kita berharap secara gradual ekspansi di industri akan menjadi basis yang baik bagi pemuliuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Suahasil dalam konferensi pers, Selasa (1/12).

Baca Juga: Kadin berharap ekspansi PMI Manufaktur akan berlanjut hingga tahun depan

Suahasil menambahkan, pemulihan ekonomi Indonesia memang tidak akan seketika naik tajam, namun perlahan tapi pasti. “Tentu dikombinasikan dengan protokol kesehatan, sehingga ekspansi ekonomi berlangsung baik, tanpa peningkatan Covid-19 yang terlalu tinggi,” ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menginformasikan, pemulihan ekonomi sudah mulai terjadi di kuartal IV-2020, terutama dari sektor pariwisata yang sebelumnya menjadi sektor usaha pertama terdampak pandemi.

Sri Mulyani menyampaikan, dirinya mendapatkan laporan dari Menteri Pariwisata bahwa ekonomi pariwisata di Bali sudah mulai recovery. Hal itu ditandai dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap industri jasa perhotelan seiring jelang libur panjang akhir tahun.

“Mereka punya protokol kesehatan yang sudah approve, mereka itu dalam posisi cukup meningkat tingkat huniannya sampai akhir tahun. Ini yang kita harapkan confidance dari masyarakat dan disiplin kesehatan,” kata Sri Mulyani, Selasa (1/12).

Setali tiga uang, Sri Mulyani melihat sentimen positif itu bisa meningkatkan investasi di sektor pariwisata pada tahun depan. “Sehingga PMI akan bisa meningkat ekspansi di atas level 50,” imbuhnya.

Selanjutnya: Banyak libur, indeks manufaktur Indonesia di bulan Desember bakal turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×