Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang Inggris di Indonesia (BritCham) memaparkan hasil survei kepercayaan investor pada Jumat (9/8). Dari hasil survei yang diikuti oleh 780 responden dan melalui e-mail, tercatat indeks kepercayaan investor Uni Eropa (UE) di Indonesia sebesar 60%, turun tipis dari tahun 2018 yang mencapai 62%.
Ekonom Indef Eko Listiyanto menganggap menurunnya indeks kepercayaan investor UE ini ada kaitannya dengan perselisihan dagang Indonesia dengan UE yang semakin memanas.
Seperti yang telah diketahui, UE berencana untuk menerapkan bea masuk anti-subsidi terhadap komoditas sawit Indonesia dengan tarif 8%-18%.
Selain itu, UE juga melemparkan tuduhan bahwa sawit di Indonesia diberi subsidi oleh pemerintah. Itu semua membuat seolah UE ingin mempersulit jalannya sawit Indonesia untuk masuk ke mereka.
Untuk membalasnya, bahkan RI melalui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Jumat (8/9) menyatakan rencana untuk mengenakan tarif terhadap produk susu asal UE sebesar 20%-25%.
Tidak hanya itu, ada imbauan juga untuk tidak impor produk susu dari UE dan mengganti dengan negara lain seperti Australia, New Zealand, dan lain-lain.
Meski begitu, Eko mengungkapkan, memanasnya hubungan dagang UE dan Indonesia tidak mempengaruhi secara langsung semua sektor yang dimasuki oleh investor UE.
"Namun, secara umum, para investor UE melihat mengecilnya prospek untuk memperluas kerjasama dengan Indonesia gara-gara dua hal tersebut," kata Eko kepada Kontan.co.id pada Minggu (11/8).
Sebagai tambahan, walau indeks kepercayaan investor menurun, tetapi survei tersebut menunjukkan adanya peningkatan indeks kepercayaan pada sektor infrastruktur. Sektor infrastruktur naik tipis 1% dari tahun lalu, menjadi 76%.
Selain itu, indeks yang menunjukkan tren positif lainnya adalah sektor pendidikan yang naik 9% dari tahun lalu, menjadi 55%. Lalu ada sektor swasta yang naik 5% dari tahun 2018, menjadi 56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
