Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut menjadi perhatian dari para ekonom. Pasalnya, kucuran dana pemerintah dalam program PEN tersebut sudah ditingkatkan menjadi sebesar Rp 677,20 triliun.
Beberapa sektor yang mendapat guyuran program PEN tersebut seperti sektor kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM, pembiayaan korporasi, serta Sektoral K/L dan pemerintah daerah.
Baca Juga: Insentif Bunga Bagi UMKM dinilai sebagai sarana ekstensifikasi perpajakan
Ekonom Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, jika melihat pada situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini, sektor UMKM merupakan salah satu usaha yang paling terdampak akibat pandemi tersebut.
Apalagi, menurut Tauhid ada beberapa sektor-sektor dari UMKM yang paling terdampak atau menurun pertumbuhan ekonominya pada Triwulan 1-2020 yakni meliputi industri hanya 2%, perdagangan 1,6%, pertanian 0,02% serta makanan dan minuman 1,95%.
“Artinya dengan pelaku usaha yang paling banyak dengan jumlah kredit yang besar maka sektor-sektor inilah yang paling besar terkena dampaknya dibandingkan sektor lain,” kata Tauhid dalam live conference, Rabu (10/6).
Baca Juga: Ada syarat NPWP dalam subsidi bunga kredit untuk UMKM, ini alasannya
Menurut Tauhid, hal ini terjadi karena sejak berlakunya pembatasan sosial berskala besar membuat ruang gerak UMKM di atas sangat terbatas seperti penyediaan bahan baku, pemasaran dan sebagainya. “Disamping juga ada faktor penurunan permintaan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News