Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
Realokasi anggaran, lanjut Dradjad, juga kemudian perlu diarahkan pada upaya mengantisipasi PHK, bantuan sosial masyarakat, subsidi bunga KUR dan pinjaman, serta operasi pasar untuk bahan pangan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi nilai realokasi anggaran sebesar Rp 62,3 triliun dalam APBN 2020. Di samping itu, pemerintah juga mengidentifikasi nilai realokasi anggaran pada transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) hingga sebesar Rp 59 triliun yang seluruhnya akan diarahkan pada kebutuhan pengeluaran kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19.
Baca Juga: Sri Mulyani bersiap lebarkan defisit APBN 2020 ke atas 3% dari PDB
Adapun INDEF memproyeksi pandemi virus corona akan menyeret konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia turun cukup signifikan pada semua skenario.
Skenario INDEF, wabah virus corona di Indonesia berlangsung paling lama enam bulan ke depan.
"Pandemi Covid-19 berdampak menurunkan terhadap indikator ekonomi makro nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang pada berbagai skenario. PDB riil Indonesia aktual saat ini akan terkoreksi oleh besaran 3,58% hingga 3,66% dari baseline,” pungkas INDEF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News