kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.656   -53,00   -0,34%
  • IDX 7.788   -1,42   -0,02%
  • KOMPAS100 1.207   0,14   0,01%
  • LQ45 955   0,37   0,04%
  • ISSI 235   -0,75   -0,32%
  • IDX30 493   0,55   0,11%
  • IDXHIDIV20 587   -1,48   -0,25%
  • IDX80 137   -0,05   -0,03%
  • IDXV30 143   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 163   -0,09   -0,06%

INDEF: BP Investasi Danantara Harus Fokus pada Investasi Global


Rabu, 23 Oktober 2024 / 17:16 WIB
INDEF: BP Investasi Danantara Harus Fokus pada Investasi Global
ILUSTRASI. Muliaman D hadad, Kepala BP Investasi Danantara


Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperingatkan bahwa Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tidak seharusnya hanya berfokus pada pengelolaan aset pemerintah, tetapi juga harus aktif mengejar peluang investasi global.

Presiden Prabowo Subianto telah secara resmi mengumumkan pembentukan BPI Danantara dan melantik Muliaman Darmansyah Hadad sebagai kepala badan ini.

Baca Juga: Pembentukan Badan Pengelola Investasi DayaAnagataNusantara untuk Transformasi Ekonomi

BP Investasi Danantara ditugaskan mengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tujuan membangun kapabilitas serta inovasi dalam sumber investasi berbasis non-APBN untuk melengkapi pendanaan negara.

Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa dalam jangka panjang, BP Investasi Danantara ditargetkan berkembang seperti Temasek di Singapura, yang dikenal sebagai investor global dengan portofolio yang beragam.

Menanggapi pernyataan tersebut, Andry Satrio, ekonom dari INDEF menegaskan bahwa jika BPI Danantara ingin mengikuti jejak Temasek, maka mereka harus mampu mengejar peluang investasi di luar negeri, terutama di negara-negara maju.

Baca Juga: Prabowo Bentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, Ini Tugasnya

“BP Investasi Danantara tidak boleh hanya berfokus pada pengelolaan aset pemerintah dan penggabungan inventaris. Jika hanya sebatas itu, cita-cita badan ini terlalu kecil,” jelas Andry kepada Kontan pada Selasa (23/10).

Andry menambahkan bahwa untuk mencapai tujuan yang lebih besar, BPI Danantara perlu memiliki portofolio investasi yang luas, termasuk di perusahaan-perusahaan di luar Indonesia.

Menurutnya, hal ini lebih relevan dalam konteks investasi global yang menawarkan peluang lebih strategis dibandingkan hanya mengelola aset domestik.

Sebagai perbandingan, Temasek Singapura memiliki sekitar 64% portofolionya berasal dari negara-negara maju.

Dengan demikian, arah BP Investasi Danantara seharusnya tidak hanya terbatas pada aset pemerintah, tetapi juga pada investasi global yang lebih luas dan beragam.

Selanjutnya: Jokowi Teken Perpres Pembentukan Pengelola Dana Perkebunan 2 Hari Jelang Lengser

Menarik Dibaca: Kupas Isu Keberlanjutan Hingga Kesenjangan di DBS Foundation Bestari Festival

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×