kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inalilahi wa inailaihi rojiun ini respon Yaqut Cholil Qoumas saat jadi Menteri Agama


Selasa, 22 Desember 2020 / 20:28 WIB
Inalilahi wa inailaihi rojiun ini respon Yaqut Cholil Qoumas saat jadi Menteri Agama
ILUSTRASI. FOTO ARSIP: Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (24/10/2018). Presiden Joko Widodo menugaskan Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/wsj.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak seperti layaknya pejabat-pejabat baru yang terpilih menjadi menteri, Yaqut Cholil Qoumas malah berucap "Inalilahi wa inailaihi rojiun", saat mendapatkan kabar akan menjadi Menteri Agama Republik Indonesia menggantikan Fachrul Razi  

Ucapan "Inalilahi wa inailaihi rojiun" ini biasa dilantunkan muslim saat menerima cobaan atau musibah.

"Alhamdulillahirobilalamin, Inalilahi wa inailaihi rojiun," kata  Yaqut Cholil Qoumas yang akrab di sapa Gus Yaqut ini saat memberikan pernyataan pers di Istana Merdeka Jakarta Selasa (22/12) sesaat setelah ditetapkan oleh Presiden sebagai calon Menteri Agama.

Yaqut Cholil Qoumas menceritakan, ketika pertama kali dirinya mendapatkan berita bahwa ia harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Wakil Presiden, ia merasakan  kaget.

"Karena dalam mimpi saya yang paling liar, tidak pernah menjadi Menteri Agama," katanya.

Tapi bagi Yaqut Cholil Qoumas apapun tugas yang sudah diberikan ia sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang ia miliki untuk bangsa dan negara. 

"Kebetulan saat ini mendapat kesempatan melalui Kementerian Agama. Saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara," katanya.

Pada kesempatan itu Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan beberapa rencana kerja saat resmi menjadi Menteri Agama.  

Pertama, akan menjadikan agama itu sebagi inspirasi bukan aspirasi. "Artinya agama sebisa mungkin tidak digunakan lagi menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintahan atau merebut kekuasaaan, juga mungkin tujuan lain. Biarkanlah agama membawa kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.

Kedua, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan tugas sebagai Menteri Agama tidak mudah. Terutama adalah bagaimana meningkatkan ukhuwah islamiah, karena mayortitas warga negara Indonesia adalah pemeluk agama Islam.

"Negera ini akan damai jika sesama muslim, sesama umat Islam memiliki ukhuwah atau persatuan diantara mereka," katanya.

Kedua, Yaqut Cholil Qoumas akan berupaya meningkatkan ukhuwah wathoniah atau persaudaraan sesama warga bangsa alias cinta tanah air. 

Ia menyebut Indonesia bisa lepas dari jajahan kolonial Belanda karena perjuangan oleh semua agama, kerjasama antaragama  baik Muslim, Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu. 

"Semua agama di Indoneia terlibat dalam pergolakan kemerdekaan," katanya.

Karena itulah Gus Yaqut mengangap peniting untuk meningkatkan ukhuwah wathoniah dan membangkitkan kembali agar tidak ada satu agama kelompok pun mengklaim memiliki negara Indonesia. "Semua berhak memiliki negara ini," katanya

Ketiga meningkatkan ukhuwah basyariah atau persaudaraan dan persatuan sesama umat manusia. 

Lalu Gus Yaqut mengutip dalam beberapa kesempatan Ali Abi Thalib, menyatakan siapa yang tidak seiman adalah saudara dalam kemanusiaan. 

"Ini penting menjadi kesadaran warga bangsa. Jika ini dilakukan Indonesia akan lebih tentram dan pembangunan mudah diwujudkan," tandas putra dari Kyai Haji Cholil Bisri, yang juga kakak kandung dari Kyai Haji Mustofa Bisri alias Gus Mus.

Keempat, Yaqut Cholil Qoumas akan berupaya memajukan pendidikan agama di lingkungan kementerian agama.  
"Agama apapun! Mewujudkan pendidikan agama lebih termasuk didalanya pondok pesantren," katanya.

Ia akan mendorong agar pesantren bisa lebih mandiri dan bisa melahirkan kader terbaik bangsa yang memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.

"Terakhir mohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia agar bisa melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya. Istikomah dalam kebaikan dan membuat kemajuan bagi bangsa dan negara," kata Yaqut Cholil Qoumas menutup sambutanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×