kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor beras tahun ini bisa naik jadi 1,5 juta ton


Senin, 18 Agustus 2014 / 20:53 WIB
Impor beras tahun ini bisa naik jadi 1,5 juta ton
ILUSTRASI. Presiden Jokowi meminta Menkes dan Menteri Pendidikan untuk memperbanyak dan mempermudah pendidikan dokter spesialis.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Demi mengejar target produksi gabah kering giling hingga akhir tahun mencapai 70 juta ton. Kementerian Pertanian (Kementan) getol menawarkan pilot proyek corporate farming kepada kepala daerah.

Sebagai proyek perdana, Kementan akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan untuk penyediaan 100 hektare lahan sawah guna ditanami padi. Kementan akan memberikan bantuan mulai dari penyuluhan, alat pertanian sampai bibit.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pemerintah menawarkan kepada kepala daerah untuk menyediakan lahan pertanian. Langkah ini juga menjadi cara  penyelamatan kemungkinan terjadinya penurunan produksi panhan. "Baru Sulawesi Selatan yang menyatakan kesediannya. Kami terbuka untuk kepala daerah mengusulkan daerahnya pada program ini," ujarnya, Senin (18/8).

Suswono optimis target produksi GKG bakal tercapai sekalipun pada beberapa daerah telah mengalami gagal panen akibat musim kering. Itu sebabnya, Kementan masih bertahan bahwa impor beras hingga akhir tahun hanya berkisar 500.000 ton. Namun peluang naiknya impor beras tidak menutup kemungkinan. Impor diprediksi bisa mencapai 1,5 juta ton sampai akhir tahun.

Sebelumnya,  Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan Winarno Tohir mengatakan, tahun ini impor beras diprediksi mencapai 1,5 juta ton. Impor dilakukan untuk menutupi stock beras di Bulog yang setiap tahun dicadangkan sebanyak 2 juta ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×