kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imparsial Sesalkan Solusi Normatif Prabowo Soal Pelanggaran HAM Papua


Rabu, 13 Desember 2023 / 20:49 WIB
Imparsial Sesalkan Solusi Normatif Prabowo Soal Pelanggaran HAM Papua
ILUSTRASI. Direktur Imparsial Gufron Mabruri


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Imparsial Gufron Mabruri menyesalkan jawaban dari calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto terkait solusi penanganan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di Papua.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi menanggapi debat perdana calon presiden (Capres) 2024 dalam tema Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hukum pada Selasa 12 Desember 2023 malam. 

Kata dia, solusi yang ditawarkan menteri pertahanan itu terlalu normatif dan terkesan tidak serius menanggapi permasalahan HAM yang terjadi di bumi Cendrawasih.

Baca Juga: Respon Prabowo Ketika Ditanya Anies Soal Keyakinan Memilih Gibran

"Capres Prabowo Subianto tidak menawarkan perubahan yang nyata dan signifikan dalam penyelesaian konflik di Papua dan cenderung hanya melanjutkan strategi dan pendekatan negara dan pemerintah saat ini, khususnya pendekatan represif dalam menangani Papua," kata Gufron saat diskusi dan media briefing di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/12).

Pasalnya, pada debat capres pertama Prabowo mengatakan akan memperkuat aparat di Papua karena masih ada gerakan separatisme di Bumi Cenderawasih.

Gufron menilai janji-janji itu terlalu normatif. Menurutnya, justru cara pandang ancaman separtisme, disintegrasi dan intervensi pihak asing, logika dan jalan penyelesaiannya tentu akan mengedepankan cara-cara keamanan dan militeristik. 

"Alih-alih membenahi ujungnya adalah melahirkan pelanggaran HAM baru," kata Ghufron.

Baca Juga: Ganjar Butuh Dialog untuk Selesaikan Masalah HAM di Papua

Sebelumnya, Prabowo mengatakan akan memperkuat aparat di Papua karena masih ada gerakan separatisme di Papua.

"Jadi rencana saya tentunya menegakkan hukum, memperkuat aparat-aparat di situ, dan juga mempercepat pembangunan ekonomi," ujar Capres Nomor urut dua itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×