kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IMF tetap yakin ekonomi Indonesia tumbuh 6,3%


Rabu, 17 April 2013 / 20:16 WIB
IMF tetap yakin ekonomi Indonesia tumbuh 6,3%
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JJAKARTA. Resesi ekonomi global sepertinya belum akan pulih dalam waktu dekat. Kondisi ekonomi global juga tak jauh berbeda dengan tahun 2012. Makanya, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2013 dari 3,5% menjadi 3,3% . Namun, IMF tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 sebesar 6,3%.

Berdasarkan data laporan IMF yang dirilis hari ini (16/4), IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2013 sebesar 6,3%. Menurut IMF, masih kuatnya permintaan dari dalam negeri menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi. Selain itu, aliran modal dengan bunga rendah juga mendukung konsumsi swasta dan investasi di dalam negeri.

Pulihnya permintaan China akan berdampak positif pada pemulihan harga komoditas global. Nah, menurut IMF, Indonesia juga akan memetik untung dari pemulihan harga komoditas ini, sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonominya.

Ekonom BII Juniman menuturkan, tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, situasi ekonomi global tahun ini tidak akan berbeda jauh dengan tahun lalu. Pemulihan ekonomi dunia masih berjalan lambat, karena permintaan global masih lambat dan tidak sesuai perkiraan sebelumnya.

Dengan kondisi global yang seperti ini, maka konsumsi domestik akan menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, Juniman menilai, proyeksi IMF ini belum memperhitungkan adanya kebijakan BBM bersubsidi. Padahal, "Kebijakan BBM akan membuat perlambatan, karena ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi domestik," katanya Rabu (17/4).

Menurut Juniman, kebijakan pengendalian BBM bersubsidi akan mengerek inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Dalam perkiraannya, konsumsi akan mengalami penurunan terutama permintaan untuk mobil dan rumah. Akibat perlambatan ini, Juniman bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi melemah ke kisaran 6% - 6,2%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×