kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbas Larangan Ekspor, Presiden Klaim Stok Melimpah dan Harga Minyak Turun


Jumat, 20 Mei 2022 / 04:10 WIB
Imbas Larangan Ekspor, Presiden Klaim Stok Melimpah dan Harga Minyak Turun


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, sejak kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng diterapkan, pasokan minyak goreng terus bertambah. 

Hal tersebut berdasarkan pengecekan langsung di lapangan dan laporan yang diterima Jokowi.

Melansir laman setkab.go.id, dalam keterangan resminya pada Kamis (19/5/2022), Jokowi mengatakan kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194 ribu ton per bulannya. 

"Pada bulan Maret, sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton. Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," ungkapnya.

Tidak hanya itu, pelarangan ekspor juga berhasil menurunkan harga rata-rata minyak goreng nasional. 

Baca Juga: Ekspor Minyak Goreng Dibuka, Petani Desak Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Sawit

Pada bulan April, sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800, dan setelah adanya pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200–Rp 17.600.

“Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita, baik dari pemerintah, BUMN, dan juga swasta," kata Jokowi. 

Baca Juga: Keran Ekspor Minyak Goreng Dibuka Lagi, Ini Respons Gapki

Presiden mengakui, ada beberapa daerah yang harga minyak gorengnya masih relatif tinggi. Namun dia meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan makin murah dan terjangkau menuju harga yang ditentukan pemerintah

"Karena ketersediaannya (minyak goreng curah) makin melimpah,” jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah berencana membuka kembali ekspor minyak goreng mulai Senin (23/05/2022) mendatang.

“Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022,” ujar Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×