kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ignasius Jonan sebut tak ada negara di dunia yang siap hadapi virus corona


Jumat, 15 Mei 2020 / 13:56 WIB
Ignasius Jonan sebut tak ada negara di dunia yang siap hadapi virus corona
ILUSTRASI. Menteri Kabinet Kerja 2014-2019 Ignasius Jonan menyapa wartawan saat menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah belakangan ini tengah disorot banyak pihak terkait kebijakan-kebijakan yang diambil selama masa pandemi Covid-19. Bahkan, pemerintah kerap dinilai tidak konsisten dengan kebijakan yang dikeluarkan.

Kendati demikian, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, tidak ada satu pun pemerintah di dunia siap menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menteri ESDM tunjuk Rida Mulyana menjadi Plt Dirjen Minerba

Menurutnya, pandemi ini terjadi dengan sangat cepat dan tidak terduga. "Saya tanya kembali, apa ada pemerintah yang siap? saya kira belum ada," katanya dalam sebuah seminar virtual, Jumat (15/5/2020).

Lebih lanjut, pria yang sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu memberikan contoh Jepang sebagai negara maju yang juga tidak siap dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Jepang sampai akhir Februari ngotot Olimpiade tetap dilaksanakan," ujarnya.

Jonan pun mengakui, pandemi Covid-19 akan memberikan dampak lebih besar terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Rekam jejak profil Edi Sukmoro, petinggi KAI yang dicopot Erick Thohir

Salah satu dampak signifikan yang akan dirasakan negara berkembang adalah tingginya angka pengangguran diakibatkan anjloknya kinerja perusahaan dari berbagai sektor.

Oleh karenanya, Jonan mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk bekerjasama mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di tengah tekanan dari pandemi Covid-19.

"Kalau memang harus efisiensi, bisa dirumahkan, gaji dipotong separuh. Semaksimal mungkin harus kita hindari PHK," ucapnya. (Rully R. Ramli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jonan: Tidak Ada Negara yang Siap Menghadapi Covid-19",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×