kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IDN Global usul pemerintah bentuk Badan Nasional Diaspora


Selasa, 28 Januari 2020 / 14:56 WIB
IDN Global usul pemerintah bentuk Badan Nasional Diaspora
ILUSTRASI. Dino Patti Djalal. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Pengawas Indonesian Diaspora Network (IDN) Global Dino Patti Djalal mengusulkan agar pemerintah agar membentuk Badan Nasional Diaspora Indonesia. Menurutnya, dengan badan tersebut, perdagangan dan investasi di Indonesia dapat ditingkatkan.

Dino menyebut, selama ini diaspora Indonesia terus membantu mencari peluang perdagangan dan investasi di luar negeri. Contohnya, terdapat diaspora Indonesia yang menyediakan gudang-gudang untuk menampung bahan makanan atau bumbu untuk restoran di luar negeri. Ada pula pengusaha yang sukses di luar negeri, namun turut berinvestasi ke dalam negeri.

Baca Juga: Trump: Akan ada lebih banyak negara yang masuk daftar larangan perjalanan

Sayangnya, Dino mengatakan, upaya yang dilakukan oleh diaspora tersebut dilakukan secara individu sehingga tidak terdata dan tidak terorganisir. Inilah alasan mengapa Badan Nasional Diaspora ini dibutuhkan.

"Intinya, ada kantor yang secara sistematis yang mendata aset dan melakukan matchmaking terhadap bisnis Indonesia," ujar Dino, Selasa (28/1).

Tak hanya mendorong ekspor dan investasi, Dino juga mengatakan Badan ini juga bisa ditujukan mendorong teknologi, pendidikan, hingga mendorong budaya Indonesia. "Badan Diaspora Nasional Indonesia mutlak perlu. Karena kalau tidak, tidak ada yang mengatur," tambah Dino.

Baca Juga: Pemerintah terbitkan global bond perdana di 2020 dalam dolar AS dan euro

Lebih lanjut Dino mengatakan, saat ini sudah terdapat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, dimana hal tersebut mengorganisir 2 juta tenaga kerja Indonesia. Sementara, saat ini terdapat 6 juta diaspora.

"Jadi yang teratur secara sistematis baru 2 juta, sepertiga dari diaspora. Padahal yang 4 juta ini dokter, guru, pengusaha yang mau menyumbang tetapi belum ada badan yang mengurus mereka," kata Dino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×