Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Indonesia masih kekurangan kapal navigasi.
Kementerian Perhubungan (Kemhub) mencatat, Indonesia idealnya memiliki 125 kapal navigasi.
Sejauh ini, Kemhub baru memiliki 63 unit kapal navigasi.
Bahkan, sekitar 30 diantaranya perlu diganti karena sudah tua.
"Usianya sudah 40 tahun jadi perlu diganti," ujar Bambang Wiyanto, Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemhub usai penandatanganan kontrak antara Kemhub dengan PT Palindo Marine di Gedung Kemhub, Senin (22/2).
Untuk itu Kemhub berencana membangun 50 kapal navigasi sampai 2019.
Sampai akhir tahun lalu, Kemhub sudah meneken proyek untuk 15 unit kapal navigasi.
Tahun ini, Kemhub hanya menandatangani satu kontrak proyek bersama PT Palindo Marine yang terdiri dari lima unit kapal dengan total nilai proyek Rp 618,25 miliar.
Saat ini pemerintah tengah menjajaki dua proyek kapal dengan pendanaan dari bantuan luar negeri.
"Yang sudah mendekati kami Jepang atau Belanda," kata Bambang.
"Kami usulkan ada dua paket dengan masa pengerjaan 22 bulan. Nilai proyek masing-masing Rp 2 triliun. Paket pertama untuk empat kapal induk. Paket kedua untuk 16 kapal kelas I," lanjut dia.
Bambang belum dapat memastikan kapan kedua proyek tersebut akan mulai dilelang.
"Tahun depan saja belum tentu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
