Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ibukota sudah ditetapkan di Kalimantan Timur. Lahan ibukota baru itu dikabarkan akan menempati lahan milik PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) yang berlokasi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bapenas, Bambang Brojonegoro tak menampik informasi itu. Namun dia menegaskan, lahan itu merupakan lahan milik negara yang konsesinya atau pengelolaannya diberikan ke perusahaan swasta.
Baca Juga: Calon ibu kota negara tepapar kabut asap, ini tanggapan Gubernur Kaltim
"Lahan itu milik negara, entah sejak dari tahun berapa ada konsesi HTI (hutan tanaman industri) di situ," ujarnya, Kamis (19/9). Dengan status itu, negara setiap saat bisa menarik kembali lahan tersebut.
Penjelasan lebih gamblang datang dari Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Ia memastikan tak ada masalah dengan lahan milik PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) itu.
Status lahan tersebut adalah hak guna usaha (HGU) yang memiliki batas waktu. Menurut Isran, perusahaan milik Tanoto mengelola sekitar 30.000 hektare di kawasan tersebut. Masa konsesi penggunaan tersebut akan segera berakhir.
Tak hanya pemerintah pusat dan daerah yang bersuara. Corporate Affairs Director APRIL Group Agung Laksamana kepada Kompas.com, Kamis (19/9) juga memberikan penjelasan.
Baca Juga: Bappenas sebut biaya pembangunan ibu kota baru masih bisa berubah
PT IHM adalah perusahaan yang memasok bahan baku kertas yang diproduksi oleh APRIL Group, perusahaan milik pengusaha Sukanto Tanoto. Bahkan perusahaan ini menjadi pemasok bahan baku kertas paling besar ke APRIL GRUP.
Halaman Selanjutnya: Sejak kapan Sukanto menguasai lahan calon ibukota?
Agung juga menjelaskan, mereka mengetahui lokasi pemindahan Ibu Kota baru ke Kalimantan Timur dari media massa, saat Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasinya 26 Agustus 2019 silam.
APRIL pun lantas bertemu dengan Bappenas yang selama ini menggodok rencana pemindahan ibukota. Dari situlah, kata Agung, mereka mengetahui lokasi bakal ibukota di area IHM, perusahaan yang menjadi mitra pemasok strategis bagi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Baca Juga: Tarif jalan tol pertama di provinsi ibu kota baru Rp 1.000 per km
Seiring dengan rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo memindahkan ibukota, kata Agung, perusahaan akan mencari alternatif lokasi untuk memenuhi pasokan bahan baku jika lahan IHM akhirnya dipilih menjadi lokasi ibukota baru. "Kami percaya pemerintah akan memberikan pertimbangan dan solusi mengenai hal ini," kata Agung.
Sekadar mengingatkan, April Group adalah perusahaan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973.
Berdasarkan situs tanotofoundation, Sukanto Tanoto adalah pendiri dan chairman RGE International. Ini adalah grup perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam yang berkantor di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Beijing, dan Nanjing.
Baca Juga: Faskes di lokasi ibu kota baru masih minim, emiten rumahsakit mulai ancang-ancang
Lebih dari 50 tahun lalu, Soekanto memulai usaha pertama sebagai pemasok suku cadang dalam industri minyak dan konstruksi. Sebagai seorang pengusaha, Soekanto mengawali karier bisnis sebagai kontraktor/supplier suku cadang pada tahun 1967.
Setelah sukses diraih, Soekanto melebarkan sayap ke industri sumber daya alam lainnya, seperti kelapa sawit, kehutanan, pulp dan kertas, serta pembangkit tenaga listrik.
Sekarang RGE adalah grup global dengan total aset lebih dari US$ 20 miliar dengan total jumlah pekerka 60.000 orang.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo bikin kontes nama Ibukota baru
Beroperasi di Indonesia, Tiongkok, dan Brasil, mereka juga memiliki kantor penjualan di mancanegara. Bisnisnya terdiri dari pulp dan kertas (APRIL – Asia Pacific Resource International Holding Ltd dan Asia Symbol), kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), rayon dan pulp khusus (Sateri International), dan energi (Pacific Oil & Gas).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News