kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ibas dan SBY diklaim tak terlibat penangkapan Anas


Selasa, 14 Januari 2014 / 15:59 WIB
Ibas dan SBY diklaim tak terlibat penangkapan Anas
ILUSTRASI. Link Download MP3 Juice Teranyar, Convert Video ke Audio hingga Dengarkan Offline


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua DPD DKI Partai Demokrat Nachrowi Ramli menegaskan bahwa penangkapan mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum oleh KPK, tak melibatkan petinggi Demokrat lainnya.

Hal tersebut diutarakannya untuk menjawab selentingan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, turut ikut campur dalam kasus Anas.

"Jumat kemarin, mantan Ketua Umum kami masuk (tahanan). Sabtu, mulai dihantam lagi di sosial media. Minggu dihantam lagi. Nah, ini harus dijawab. Bahwa mas Ibas (Sekjen Demokrat) tidak terlibat. Bahwa pak SBY tidak terlibat dalam penangkapan Anas. Ini penting untuk dibicarakan," tegas politisi yang akrab disapa bang Nara, Selasa (14/1) di Hall D Kemayoran.

Nara menjelaskan Demokrat mempunyai slogan berbenah. Menurutnya slogan tersebut mempunyai arti yang luas bagi kader-kader Demokrat.

"Berbenah itu artinya luas. Bagi kader yang melanggar, bagi kader yang korupsi, selesaikan secara baik. Bagi kader yang berpotensi, tempatkan dengan baik supaya partai bisa menang. Nah, ketika ada yang menghalangi Partai Demokrat, sikat," cetusnya.

Mantan Cawagub DKI 2012 itu menambahkan, pihaknya mengakui bahwa partainya sedang diterpa banyak masalah. Setiap peristiwa yang melibatkan kader Demokrat, kata Nara, akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat.

"Jujur dan realitas bahwa partai kami sedang menghadapi masalah-masalah, baik eksternal maun internal. Ini sangat mempengaruhi Partai Demokrat Jakarta. Jadi setiap ada peristiwa di KPK, ketika kader Partai Demokrat diberitakan lagi, ini mempengaruhi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×