Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono beserta rombongan terbang menuju Kamboja dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Sabtu (17/11).
Dengan menumpang pesawat Kepresidenan Airbus 330-300, SBY terbang pada pukul 14.30 WIB melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, kali ini kepergiannya sedikit terganggu lantaran turun hujan.
Persis seusai SBY menggelar jumpa pers menjelaskan agenda lawatan ke luar negeri, hujan pun langsung turun deras. Namun, dalam kurun waktu cuma 5 menit hujan pun langsung reda.
Fokus agenda ASEAN
Dalam keterangan pers-nya SBY menjelaskan kunjungannya untuk menghadiri KTT ASEAN. Selama tiga hari, SBY akan berada di Kamboja.
"Agenda fokus pada kesiapan untuk menjadi komunitas ASEAN. Para pemimpin ASEAN sepakat pertemuan puncak, di Myanmar harus siap menjadi satu komunitas baik politik dan keamanan," jelasnya.
Konflik laut China Selatan pun akan menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan KTT ASEAN. Terlebih kian memanasnya ketegangan di kawasan tersebut.
"Namun ada perkembangan baru yaitu ketegangan baru antara Jepang dan Tiongkok dan ini pasti jadi bahasan. Indonesia menepatkan pada posisi tepat dan jernih," katanya.
Selanjutnya SBY akan berkunjung ke Pakistan untuk menghadiri KTT D8. Setibanya di Islamabad, SBY dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan bilateral masing-masing dengan Presiden Pakistan Azif Ali Zardari dan PM Pakistan Raja Pervaiz Ashraf. Pada tanggal 22 November 2012, SBY akan menghadiri rangkaian acara KTT D8.
Adapun negara-negara anggota D8 meliputi Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan and Turki. Dalam KTT D8 akan membahas lima isu prioritas yang memiliki arti penting bagi Indonesia, yaitu perdagangan, pertanian dan ketahanan pangan, kerjasama industri dan UKM, transportasi, serta energi dan mineral.
Rencananya SBY dan Ani Yudhoyono beserta rombongan kembali ke Tanah Air pada Jumat, 23 November 2012. Menteri yang turut mendampingi SBY yakni Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Seskab Dipo Alam, Menteri Pertania Suswono, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News