kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

HSBC optimistis PDB Indonesia tembus 5%


Kamis, 12 Mei 2016 / 12:16 WIB
HSBC optimistis PDB Indonesia tembus 5%


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) menaikkan proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari 4,7% jadi 5%, meskipun pada kuartal pertama tahun ini investasi berjalan melambat.

"HSBC optimistis dengan tingkat pertumbuhan Indonesia tahun ini. Faktor kuncinya pada peningkatan investasi masuk dengan adanya pertumbuhan investasi yang kuat selama dua kuartal berturut-turut sebesar 2% atau lebih," kata Ekonom HSBC untuk wilayah ASEAN, Su Sian Lim dalam acara HSBC Economic Outlook 2016 di Jakarta, Kamis (12/5).

Menurutnya, penurunan di 2015 dan awal 2016 dipicu oleh lemahnya harga-harga komoditas dan menurunnya ekspor karena suramnya pasar komoditas secara global. "Namun, ke depan, ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Untuk itu, diperlukan reformasi lebih lanjut guna menarik lebih banyak investasi, meningkatkan produktivitas, dan merangsang sumber pertumbuhan baru," papar Sian Lim.

Selain itu, kata dia, pelonggaran peraturan, mempercepat pembangunan infrastruktur serta mendorong usaha kecil dan menengah juga wajib dilakukan.

Sian Lim menyebut, Indonesia juga terbukti masuk dalam kelompok negara ASEAN yang paling tangguh menghadapi situasi ekonomi global yang masih belum stabil bersama Myanmar, Laos, Vietnam, dan Filipina. Hal ini tampak dari persentase PDB yang berada di atas rata-rata PDB ASEAN sebesar 4,3%.

Ia menambahkan, pemerintah Indonesia dinilai efektif dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur di mana peraturan yang dikeluarkan pada akhir 2015 memungkinkan proyek untuk tahun anggaran berikutnya didanai dan dilelang terlebih dahulu.

"Namun, agar tetap menarik di mata investor, pemerintah tidak bisa sepenuhnya bergantung pada belanja di bidang infrastruktur, apalagi realisasi dari KemenPU-Pera agak tertinggal dibandingkan targetnya. Namun demikian, tekad pemerintah guna mencapai tujuan serta sasaran pembangunan infrastruktur tampak nyata," ucap Sian Lim. (Benardy Ferdiansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×