kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hingga pertengahan Oktober, penyaluran dana desa mencapai Rp 33,2 triliun


Rabu, 21 Oktober 2020 / 13:11 WIB
Hingga pertengahan Oktober, penyaluran dana desa mencapai Rp 33,2 triliun
ILUSTRASI. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, dana desa yang telah digunakan hingga 20 Oktober 2020 mencapai Rp 33,24 triliun. Total dana desa tahun ini mencapai Rp 71,19 triliun.

“Total dana desa yang sudah tersalurkan sampai 20 oktober 33,246 triliun,” kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/10).

Abdul menyatakan, dana desa telah digunakan untuk sejumlah program. Diantaranya, desa tanggap covid-19 sebesar Rp 3,17 triliun, padat karya tunai desa sebesar Rp 8,5 triliun, pembangunan infrastruktur lainnya sebesar Rp 4,09 triliun. Serta untuk BLT dana desa sebesar Rp 17,48 triliun.

Baca Juga: Total penggunaan dana desa 2020 sudah capai Rp 32,728 triliun

Abdul mengatakan, masih ada Rp 37,94 triliun yang belum digunakan. Ia menyatakan, sisa dana desa yang belum digunakan akan diperuntukkan pada dua hal. Yakni padat karya tunai desa sampai Desember 2020 sebesar Rp 26,96 triliun dan BLT dan desa sampai Desember 2020 sebesar Rp 10,97 triliun.

Abdul mengatakan, terdapat dua keuntungan penggunaan dana desa untuk program padat karya tunai desa. Pertama penyerapan tenaga kerja di desa untuk meningkatkan daya beli. Kedua, produktivitas hasil padat karya tunai, misalnya untuk pembersihan tempat wisata desa yang nantinya bisa digunakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

“Sesuai surat yang dikirim ke kepala desa dana ini semaksimal mungkin digunakan untuk padat karya tunai desa produktif,” tutur Abdul.

Selanjutnya: Pemerintah Tekan Defisit APBN, Ini Strategi untuk Mengerek Penerimaan Negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×