Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan terus berupaya meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat. Salah satunya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Pada tahun 2023, anggaran program BSPS dialokasikan sebesar Rp 3,34 triliun dengan target peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 150.421 unit.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa program BSPS dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Penyelesaian 16 PSN Sampai Akhir Tahun 2023
Basuki menambahkan, program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak. Sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah.
“Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/11).
Berdasarkan catatan Ditjen Perumahan hingga 17 November 2023, realisasi keuangan Ditjen Perumahan pada program BSPS tahun 2023 sebesar Rp 3,23 triliun atau 87,82% dari total anggaran. Serta realisasi fisik sebesar 99,48% atau sekitar 149.539 unit terbangun.
Program BSPS yang dilaksanakan dengan metode padat karya ini telah memberikan manfaat dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 281.128 orang atau sekitar 93,47% dari target 300.760 tenaga kerja.
Baca Juga: Kementerian PUPR Alokasikan Rp 1,2 Triliun untuk Program BSPS Tahun Depan
Dana Program BSPS yang disalurkan adalah Rp 20 juta per unit rumah. Dana tersebut bisa digunakan oleh masyarakat untuk membeli material bahan bangunan Rp 17,5 juta dan untuk upah tukang Rp 2,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News