Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN Qoswara mengatakan realisasi pendanaan lahan proyek strategis nasional (PSN) sektor perkeretaapian per 19 Agustus mencapai 62,75% atau Rp 2,8 triliun dari total alokasi Rp 4,52 triliun.
Adapun alokasi pendanaan lahan di LMAN untuk keseluruhan PSN mencapai Rp 125,62 triliun. Dimana Rp 4,52 triliun digunakan untuk sektor perkeretaapian.
"Alokasi untuk pendanaan lahan sektor perkeretaapian Rp 4,52 triliun digunakan untuk sembilan PSN Kereta Api," kata Qoswara dalam Media Briefing LMAN, Rabu (24/8).
Ia mengatakan, mayoritas lahan PSN perkeretaapian yang dibiayai LMAN berada di Pulau Jawa.
Baca Juga: Tambah Jadwal Perjalanan, KA Bandara YIA Angkut 1.800 Penumpang Per Hari
Secara rinci Qoswara memaparkan, sembilan PSN perkeretaapian tersebut ialah, KA Rantau Prapat Kota Pinang. Dimana realisasi lahan yang sudah didanai LMAN 59,37% atau Rp 156,76 miliar dari target Rp 264 miliar.
Kemudian, KA Tebing Tinggi Kuala Tanjung realisasinya 9,6% atau Rp 16,97 miliar dari Rp 175 miliar. Realisasi tersebut tergolong paling rendah dibandingkan realisasi pendanaan lahan PSN perkeretaapian lainnya.
Selanjutnya, LRT Jabodebek dari alokasi Rp 1,4 triliun telah terealisasi Rp 1,3 triliun atau 92,14%. Selanjutnya, KA Solo Balapan Kedungbanteng realisasi pendanaan lahan sudah 100% mencapai Rp 31,86 miliar.
KA Bogor Sukabumi realisasi pembebasan lahannya sudah 100% atau sebesar Rp 91,5 miliar. PSN perkeretaapian lain yang realisasi pembebasan lahannya sudah 100% ialah KA Bandara Adi Soemarmo dengan alokasi Rp 130,52 miliar.
Kemudian PSN KA Bandara Baru Yogyakarta, LMAN mengalokasikan sebesar Rp 223,3 miliar. Hingga kini realisasinya telah 96,49% atau Rp 215,5 miliar.
Disusul KA Jombang Wonokromo hub realisasi Rp 21,6 miliar atau 28,09% dari alokasi Rp 77 miliar.
Baca Juga: LMAN Sudah Setor PNBP Rp 746,11 Miliar Hingga 17 Juni 2022
Terakhir KA Makasar Pare Pare realisasi pendanaan lahan baru Rp 859 miliar atau 40,86% dari alokasi Rp 2,1 triliun.
Qoswara menambahkan capaian tersebut merupakan sinergi dan koordinasi yang erat antar Kementerian/Lembaga (K/L) untuk mendorong percepatan berbagai proyek PSN. Sinergi antar stakeholder jadi kunci dalam pengadaan lahan PSN.
Qoswara menekankan bahwa proses pendanaan pengadaan lahan PSN sangat bergantung pada proses di hulu, atau berkaitan dengan beberapa institusi diawal.
"Kami di bagian akhir hilirnya, tapi kami juga ikut serta di dalamnya. Saat ini dana sudah siap tinggal bagaimana percepatan proses di hulunya jika ada sumbatan bisa dibuka dengan cepat dan bisa dibayar" kata Qoswara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News