Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, secara agregat realisasi belanja pada APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia yaitu sebesar 33,08% atau Rp 410,06 triliun. Bila diurai lebih rinci, realisasi belanja tingkat provinsi sebesar 35,18% atau Rp 138,17 triliun, sedangkan tingkat kabupaten/kota sebesar Rp 271,89 triliun atau 32,11%.
Ardian menerangkan, persentase realisasi belanja tertinggi tingkat provinsi dipegang oleh Provinsi Lampung, dengan angka 47,52%. Provinsi Lampung juga mencatatkan realisasi pendapatannya sebesar 49,97%. Dengan demikian, gap antara belanja dan pendapatan Provinsi Lampung sangat tipis.
“Ini suatu prestasi bagi Provinsi Lampung yang sudah mengejar realisasi belanjanya hampir mendekati pendapatan,” ujar Ardian.
Lebih lanjut, persentase realisasi belanja terendah tingkat provinsi ditempati oleh Provinsi Sulawesi Tenggara dengan angka 24,56%. Adapun tingkat kabupaten/kota, realisasi persentase belanja terbesar ditempati oleh Kabupaten Cianjur dengan angka 52,76%, sedangkan yang terendah ditempati Kabupaten Maybrat dengan angka 6,13%.
Baca Juga: Bansos Jakarta Rp 600.000 cair hari ini, uang dikirim langsung ke rekening
Ardian menyadari, dampak pandemi Covid-19 telah memukul sektor perekonomian termasuk sektor pendapatan daerah, baik yang bersumber dari pajak maupun retribusi. Meski demikian, ia berharap pemerintah daerah segera melakukan realisasi pendapatan maupun belanja daerah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
"Kami sangat berharap angka pendapatan dan belanja itu bisa berimbang. Ya, tentu kami pahami betul pemerintah daerah pasti mempersiapkan pendapatan yang lebih untuk mengatasi belanja ke depan," pungkas Ardian.
Selanjutnya: Peringati hari raya Idul Adha, Sri Mulyani bicara soal pengurbanan dan keikhlasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News