Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid kedua akhirnya angkat bicara soal kritik terhadap pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal gajinya. Salah satunya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Hatta meminta, tidak ada lagi yang membesar-besarkan pernyataan itu. Sebab, masih banyak energi yang dibutuhkan untuk membahas masalah bangsa ini. "Enggak usah dibesar-besarkan, Presiden memiliki niat yang baik," ujar Hatta di kantornya, Selasa (25/1).
Menurut Hatta, sesungguhnya Presiden SBY ingin menyampaikan tentang kesejahteraan PNS dan TNI/Polri golongan rendah. Berikut petikan ucapan Presiden SBY menurut Hatta Rajasa. "Saya menginginkan kenaikan gaji diprioritaskan kepada para guru, PNS golongan rendah, TNI/Polri golongan rendah, dinaikkan terus sehingga gajinya itu sampai minimum itu Rp 2 juta. Sepanjang itu belum, maka para menteri bersabar, presiden pun tidak naik gajinya," tutur Hatta menirukan ucapan Presiden.
Dia mengaku heran mengapa pernyataan Presiden itu dianggap curhat alias curahan hati tentang gaji yang tidak kunjung naik. Makanya, Hatta meminta semua kalangan harus jernih menilai pernyataan itu.
Maksudnya, jangan membawa pernyataan itu ke dalam ranah politik. Sebab, kata dia, nanti habis energi untuk menanggapi sesuatu yang kontraproduktif. "Kita ini ingin memacu pertumbuhan, jangan membuat rakyat menjadi bingung," imbuh politisi Partai Amanat Nasional itu. Sekadar informasi, Presiden SBY menyampaikan pernyataan tentang gaji itu dalam sambutan menutup rapat pimpinan TNI/Polri, Jumat (21/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News