Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memastikan bahwa harga gas elpiji 12 kilogram akan turun. Ia mengatakan, pemerintah sebagai pemegang saham PT Pertamina (persero) tidak setuju dengan kenaikan harga gas tersebut.
"Kalau tidak turun, ya berarti tidak ada, bapak presiden mengatakan dilakukan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dengan mendengarkan pertimbangan BPK tadi itu," ujar Hatta usai mengikuti rapat terbatas di VVIP Pangkalan TNI Angkatan Udara Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1).
Ia mengklaim bahwa pemerintah sangat mempertimbangkan dan mendengarkan suara mayoritas masyarakat Indonesia yang mengeluh dan gelisah akibat kenaikan harga gas elpiji 12 kg tersebut. Maka dalam mengubah kebijakan Pertamina itu diperlukan adanya RUPS untuk mengambil keputusan. Sebab hanya lewat RUPS keputusan bisa diambil. "Jadi pemerintah meminta RUPS untuk peninjauan kembali," jelas Hatta.
Dalam peninjauan kembali harga gas elpiji 12 kg itu, pemerintah harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab kenaikan harga elpiji 12 kg berdasarkan rekomendasi dari BPK. Sebab Pertamina yang sahamnya dipegang oleh Pemerintah tidak boleh rugi terus menerus karena itu adalah uang rakyat.
Setelah berkonsultasi dengan BPK, Hatta memastikan pengumuman penurunan harga gas elpiji paling lambat dilakukan pukul 15.30 WIB, sesuai dengan instruksi Presiden 1x24 jam. Nantinya penurunan harga gas itu akan disampaikan ke publik. Namun Hatta menolak menjawab bila keputusan menurunkan kembali harga gas elpiji sama saja membiarkan Pertamina merugi terus menerus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News