kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.455   30,00   0,18%
  • IDX 6.438   -81,40   -1,25%
  • KOMPAS100 935   -13,95   -1,47%
  • LQ45 731   -6,59   -0,89%
  • ISSI 198   -4,04   -2,00%
  • IDX30 381   -1,74   -0,45%
  • IDXHIDIV20 458   -3,79   -0,82%
  • IDX80 106   -1,31   -1,22%
  • IDXV30 109   -1,41   -1,28%
  • IDXQ30 125   -0,40   -0,32%

Hatta: Proyek Jembatan Selat Sunda tetap berlanjut


Kamis, 04 Juli 2013 / 10:37 WIB
Hatta: Proyek Jembatan Selat Sunda tetap berlanjut
ILUSTRASI. Daftar Harga Sepeda Gunung Thrill Ricochet Series Januari 2022, Ada Banyak Model


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

MEDAN. Meski hingga kini belum ada kepastian mengenai pembiayaan mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang diperkirakan menelan biaya Rp 100 triliun, tetapi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memastikan proyek tersebut akan tetap berjalan.

Hatta menegaskan, bagi pemerintah, JSS menjadi salah satu pendukung program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di kawasan Sumatera.

"Insya Allah, doakan saja. Meskipun ada hambatan-hambatan, pemerintah tetap akan membangun JSS, sehingga semuanya menjadi terintegrasi," kata Hatta saat ditemui di Medan, Rabu (3/7).

Sayangnya. Hatta enggan menanggapi polemik seputar pembiayaan proyek JSS tersebut. Dia hanya bilang, dengan terwujudnya pembangunan JSS, maka Indonesia akan terkoneksi secara global.

Sekadar catatan, dalam proyek JSS terjadi perbedaan pendapat mengenai pembiayaannya. Beda pendapat itu justru terjadi di internal pemerintah, yakni antara Mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang kini menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Sebelumnya, Agus Marto menginginkan adanya peran pemerintah dalam pembiayaan studi kelayakan.Sehingga, proyek tersebut dapat dilakukan dengan konsep good governance yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara Hatta justru menginginkan 100% pembiayaan diserahkan ke swasta agar tidak membebani Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×