kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hatta kritik pembahasan RUU OJK yang macet


Jumat, 15 Juli 2011 / 11:20 WIB
ILUSTRASI. Brown Canyon Boyolali merupakan tempat wisata yang asalnya hanya berupa bukit pertambangan biasa. Dok: Instagram?Brown Canyon Boyolali.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Umar Idris

JAKARTA. Jalan buntu pembahasan Rancangan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (RUU OJK) mestinya tidak terjadi, bila pembahasannya tidak hanya berkutat pada soal tata cara pemilihan anggota komisioner OJK.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan hal substansial seperti soal transisi dan pengawasan, jauh lebih penting ketimbang masalah tata cara pemilihan dewan komisioner."Tidak hanya sekadar bagaimana cara memilih komisioner, tetapi yang paling penting juga substansinya itu juga sangat penting. Saya harapkan nanti dewan dan pemerintah menemukan titik temu itu," ujar Hatta menjawab pers di Jakarta, Jumat (15/7).

Hatta mengatakan, mestinya pembahasan RUU ini fokus ke soal transisi dan pengawasan. "Jangan berhenti hanya sekadar deadlock hanya karena tata cara. Itu kan memilih komisioner, tapi bagaimana nanti transisinya, pengawasannya, itu jauh lebih penting lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×