kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Hati-Hati Memberi Sedekah Bisa Kena Ringkus


Senin, 31 Agustus 2009 / 19:00 WIB


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Ada yang berbeda dalam Ramadhan tahun ini. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kini mulai serius memberangus penyakit sosial yang kerap muncul saat ramadhan menjelang, yakni maraknya gelandangan dan pengemis(gepeng).

Bukannya hanya gepeng yang kena ringkus tapi juga para pemberi sedekah. Pekan lalu (27/8) Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menggelar operasi terpadu terhadap gepeng. Hasilnya, tercatat 12 orang pemberi sedekah diringkus. ”Mereka yang memberi sedekah juga akan dikenai sanksi atau kurungan dua bulan penjara,” papar Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Budihardjo saat dihubungi Kontan, Senin (31/8).

Menurut Budihardjo, sanksi yang dikenakan mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 300.000. Langkah itu diambil berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Ketertiban Umum No 8 Tahun 2007. Dalam perda disebut pemberi sedekah diancam hukuman denda minimal Rp 100 ribu dan maksimal Rp 20 juta atau kurungan maksimal 60 hari.

Operasi dilakukan Dinsos di sejumlah wilayah. Yakni Taman Mini Indonesia Indah, Cilandak, Tomang dan Senen. “Dinsos akan terus melakukan razia lanjutan sehingga warga ibukota mengetahui tindakan itu melanggar peraturan,” jelas Budihardjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×