kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil survei SAP: 40% bisnis di Asia Tenggara wait and see hadapi Covid-19


Selasa, 28 Juli 2020 / 17:33 WIB
Hasil survei SAP: 40% bisnis di Asia Tenggara wait and see hadapi Covid-19
President & Managing Director, SAP South East Asia Rachel Barger


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Dampak terhadap Asia Tenggara

Menurut survei ini,  63% pemimpin bisnis regional yang disurvei telah melihat perubahan dalam perilaku dan motivasi pembelian pelanggan sejak awal tahun 2020, meskipun 21% bisnis tidak yakin atau tidak memiliki cukup wawasan tentang perubahan kebutuhan para pelanggannya.

Di tengah-tengah perubahan ini, organisasi-organisasi masih bergerak secara konservatif terkait transformasi digital mereka, dengan mengadopsi sikap protektif dengan pandangan bahwa gangguan dari COVID-19 akan berlalu pada waktunya.

Walaupun bisnis telah mengubah operasional mereka menuju ke arah e-commerce dan penjualan secara online, bisnis yang berskala lebih kecil masih khawatir dengan biaya implementasi platform digital dan operasional untuk memenuhi permintaan yang mendadak.  Sekitar 20% bisnis memperkirakan kebutuhan untuk menyesuaikan strategi customer experience mereka untuk memenuhi harapan dan juga kebutuhan pelanggan yang berkembang di seluruh platform.

Baca Juga: Sampai Mei 2020, transaksi cash management BRI tumbuh 7,3%

Rantai pasok dan operasi juga merupakan aspek lain yang diperhatikan oleh bisnis, dengan 22% bisnis berharap adanya perubahan signifikan di masa depan. Bersamaan dengan perubahan pola konsumsi pelanggan, rantai pasok juga telah berubah ke pola ‘stop-go’ agar sejalan dengan protokol kesehatan.

Ketika bisnis sudah memahami realitas ekonomi yang baru di era post covid-19, kekhawatiran dan ketidakpastian akan prospek pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan dalam jangka panjang telah menjadi perhatian utama mereka. Lebih dari 80% pemimpin bisnis regional yang disurvei berharap ada dampak signifikan / masif untuk mengubah model atau operasional bisnis mereka, dengan hanya 1% mengharapkan "business-as-usual" dalam jangka panjang.

Dengan “business-as-usual” tidak lagi menjadi opsi, pemimpin bisnis regional menyesuaikan prioritas organisasi dengan berfokus pada transformasi bisnis (21%), meningkatkan keterlibatan pelanggan (15%), membuat proses bisnis menjadi lebih efisien (14%), memastikan kelangsungan bisnis (12%), dan ketahanan dan redefinisi rantai pasok (9%).

Baca Juga: Mengelola gangguan rantai pasok di masa Covid-19

Menurut Boston Consulting Group, perusahaan berkinerja tinggi yang sukses mengatasi krisis dan resesi ekonomi menunjukkan pola yang sama, yang menjadikan mereka sebagai pemenang pada saat dan setelah resesi. Perusahaan dengan kinerja baik yang berhasil meningkatkan posisi top-line dan bottom-line mereka mengadopsi pendekatan proaktif, memanfaatkan penurunan sebagai peluang untuk mendorong transformasi dalam skala besar seperti digitalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×