Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) rutin melakukan lelang reverse repo surat berharga negara (SBN). Data terakhir menunjukkan, penawaran yang masuk untuk SBN dua minggu dan empat minggu lebih besar ketimbang hasil lelang.
"Berarti kondisi likuiditas agak ketat," jelas Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/2).
Kondisi ini terjadi karena tingginya permintaan dari nasabah. Sehingga kebutuhan untuk meletakkan dana di BI berkurang. Sebab apabila perbankan kelebihan likuiditas maka akan diletakkan di BI. "Mungkin karena permintaan kredit bagus di awal tahun," jelas David.
Pengetatan likuiditas ini disebabkan oleh faktor eksternal dan ekonomi domestik. Seperti diketahui, pekan lalu BI mengumumkan tetap menahan suku bunga acuan BI-7DRRR di level 6% seiring perlambatan ekonomi global. Serta upaya BI untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik.
Di saat yang bersamaan, BI juga mengumumkan sepanjang 2018 pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) turun dari 8,2% menjadi 6,5% secara tahunan. Sedangkan pertumbuhan kredit tercatat lebih tinggi yakni 11,75%, sedangkan tahun 2017 hanya 8,2%. Kondisi ini menunjukkan likuiditas yang ketat.
Dengan demikian, David menjelaskan BI bisa mengurangi pengetatan likuiditas dengan salah satu instrumennya seperti giro wajib minimum (GWM).
Sekadar informasi, reverse repo adalah penjualan SBN milik BI ke perbankan. Reverse repo merupakan instrumen untuk menyerap likuiditas di pasar. Sehingga tujuannya menyasar ke bank yang kelebihan likuiditas tetapi memiliki keterbatasan dalam mengakses pasar keuangan.
BI mencatat hasil lelang reverse repo Surat Berharga Negara (SBN) yang dilakukan pada tanggal 25 Februari 2019 mencapai Rp 1,96 triliun.
Lelang SBN 7 hari dengan nominal penawaran yang masuk Rp 1,06 triliun, dengan hasil lelang sesuai penawaran. Sedangkan penawaran yang masuk untuk SBN 14 hari sebesar Rp 1,38 triliun, hasil lelangnya Rp 500 miliar. Dan terakhir SBN 1 bulan dengan penawaran masuk Rp 2,87 triliun, dengan hasil lelang Rp 400 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News