Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Total harta kekayaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mencapai Rp 52,8 miliar dan US$ 580 ribu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sofyan usai menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara anegara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jumlahnya itu Rp 52,8 miliar Dan 580 ribu dollar," kata Sofyan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/11).
Awalnya, Sofyan enggan menyebutkan besaran hartanya setelah didesak wartawan ia akhirnya menjelskan. Sofyan juga mengaku bahwa dalam lHKPN-nya juga tercatat utang sebesar Rp 3,5 miliar. Utang itu bersumber dari pembelian rumah di bilangan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
"Ada utang, ada utang. Utang rumah Rp 3,5 miliar," imbuhnya.
Sofyan kembali menegaskan bahwa ia rajin melaporkan LHKPN. Pelapora tersebut dilakukan terkahir pada tahun 2009 bukan sebagaimana yang tercatat dalam situs www.acch.kpk.go.id. Dalam situs tersebut Sofyan tercatat terakhir melaporkan LHKPN pada tahun 2004 silam. Saat itu, Sofyan menjabat sebagai Menteri Negara Komunikasi dan Informasi. Pada Tahun 2007, Sofyan kemudian menjabat sebagai Menteri Negara BUMN.
"Saya laporkan ini ini saat masih KPKPN, 2001. Kemudian menjelang jadi Menkominfo 2004. setelah itu tahun 2007 waktu pergamtian dari Menkominfo ke Menteri BUMN. Kemudian 2009 begitu berakhir jadi Menteri BUMN," tuturnya.
Adapun nilai kekayaannya saat ini, melambung jauh dibandingkan dengan nilai kekayaan Sofyan pada tahun 2004. Dalam LHKPN tahun 2004 tersebut, Sofyan tercatat memiliki harta dengan jumlah sebesar Rp 5,22 miliar dan US$ 91.670. Harta tersebut terdiri dari harta tak bergerak berupa tiga bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Depok dengan total nilai Rp 500 juta. Dalam LHKPN Sofyan, harta tersebut, harta bergeraknya berupa tiga unit mobil dengan total nilai Rp 365 juta, harta bergerak lainnya berupa batu mulia, barang-barang seni dan antik, dan logam mulia dengan total nilai Rp 32 juta.
Selain itu, ia juga mencatatkan kepemilikan surat berharga dengan kurun waktu investasi dari tahun 1997-2004. Total nilai surat berharga yang dicatatkan Sofyan sebagai harta yang berasal dari hasil sendiri pada tahun 2004 yakni sebesar Rp 2,71 miliar. Sofyan juga tercatat memiliki giro dan setara kas lainnya pada tahun 2004 senilai Rp 1,61 miliar dan piutang berjumlah Rp 5,22 miliar dan US$ 91.670.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News