kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hari pers nasional, Menkominfo minta industri pers untuk jaga independensi


Jumat, 08 Februari 2019 / 22:01 WIB
Hari pers nasional, Menkominfo minta industri pers untuk jaga independensi


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan kembali jaminan Pemerintah untuk ikut bersama menjaga independensi Pers Nasional. Hal tersebut ia sampaikan dalam Konvensi Media Massa yang digelar di Surabaya, Jawa Timur Jumat (8/2). Konvensi Media Massa tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2019.

"Saya sebagai Menteri, selalu berdiri yang paling depan yang menjaga tidak ada keputusan turunan dari UU Pers Nomor 40 yang berupa peraturan pemerintah maupun peraturan menteri. Independensi pers kita jaga bersama-sama," kata Rudiantara menurut keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id.

Menurut menteri yang akrab disapa Chief RA ini, pers harus bisa beradaptasi dengan dinamika digitalisasi yang tidak bisa dihindari. Salah satu bentuk adaptasi yang perlu dilakukan berkaitan dengan perkembangan teknologi digital adalah mengubah proses bisnis.

Dia model bisnis lama dalam industri pemberitaan biasanya ada pemilih media dari daerah atau dari manapun mendirikan perusahaan. "Simpan uang, dilihat siapa yang besar sahamnya paling besar dialah yang kendalikan perusahaan," ungkapnya.

Sementara model bisnis baru yang sejalan dengan digitalisasi terdapat pergeseran atau perubahan. Menurut Rudiantara adalah model digital memisahkan antara kepemilikan dengan investasi. "Investor masuknya memperkuat, sehingga founder share-nya jadi minoritas tetapi pengendalian masih ada di founder. Inevstor paling masuk jadi komisaris," terangnya.

Saat ini menurut Rudiantara di Indonesia masih sedikit start up digital yang fokus ke media atau industri pemberitaan. "Di kita ada start up IDN Times yang sudah di series C, ada juga dari bandung modelnya online yang menerapkan model baru," jelasnya.

Konvensi Media Massa kali ini mengangkat tema khusus bertema "Media Massa Di Tengah Terpaan Winner Takes All Market". Mengenai tema itu, Rudiantara juga mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat bantu bagi industri pemberitaan. "Jangan pusingkan dengan teknologi. Teknologi harus kita kuasai dan dimanfaatkan untuk bisnis kita. Core business pers adalah SDM dan konten," tegas dia.

Rudiantara juga menjelaskan perkembangan teknologi yang kian memudahkan manusia. Meskipun pada saat bersamaan menjelaskan upaya Pemerintah untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital yang memberikan nilai tambah. "Kita pemerintah tidak dalam posisi menghalangi perkembangan teknologi digital," tegas dia.

Soal dukungan terhadap pemanfaatan teknologi digital, menurut Rudiantara Indonesia tengah mengupayakan keberimbangan dalam perlakuan terhadap pembuat konten dan penyedia platform. Ia menjelaskan dalam konteks penanganan hoaks yang tidak hanya menjadi tanggung jawab pelaku tapi juga penyedia platform.

"Di kita ada peringatan kesatu, kedua dan ketiga baru kita tutup. Kita sedang siapkan agar bisa ada balance antara kebebasan berpendapat dengan mengendalikan hal negatif dari digital," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×