kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Telur Ayam Meroket Sampai Rp 40.000 Per Kg, Ini Penyebabnya Menurut Kemendag


Rabu, 24 Mei 2023 / 10:23 WIB
Harga Telur Ayam Meroket Sampai Rp 40.000 Per Kg, Ini Penyebabnya Menurut Kemendag
ILUSTRASI. Harga Telur Sampai Rp 40.000/kg, Kemendag Pastikan Stok Aman. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) membenarkan bahwa harga telur di pasar mengalami fluktuatif harga ada yang mencapai Rp 40.000/kg. 

Namun begitu, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa stok telur dipastikan aman untuk kebutuhan masyarakat. Pihaknya memastikan kenaikan ini terjadi bukan karena ada kelangkaan komoditas telur. 

"Fluktuasi terjadi itu betul, tapi dari yang saya kunjungi di pasar itu relatif harganya stabil. Kemudian yang paling penting adalah ketersediaan jangan sampai tipis. Dan sampai dengan saat ini stok aman," jelas Jerry pada media, di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (23/5). 

Baca Juga: Mendag Buka Opsi Subsidi Jagung untuk Meredam Kenaikan Harga Pakan dan Telur

Ia mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan saat ini juga melakukan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemantauan langsung di pasar. Upaya tersebut dilakukan agar proses stabilisasi berjalan dengan cepat dan tepat. 

Selain itu pihaknya juga tengah melakukan pemantauan harga pakan ayam. Saat ini tengah dievaluasi apakah kenaikan harga pakan ayam menjadi salah satu penyebab kenaikan harga telur di pasar. 

Baca Juga: Ini Dugaan Biang Kerok Harga Telur Ayam Tembus Rp 40.000 per Kg

"Kita lihat dulu, harga pakan ternak yang naik kan belum tentu memberikan efek kenaikan juga kepada bahan pokok, makanya ini harus dipastikan," pungkas Jerry. 

"Kita bersama jajaran Kemendag turun je lapangan untuk memastikan segalanya kita mengecek. Karena sepanjang yang kami telaah yang kami lihat itu fluktuasinya masih dalam tahap yang wajar," tambah Jerry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×