kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga PCR test turun, ARSSI minta pemerintah dapat tekan harga reagen


Rabu, 27 Oktober 2021 / 22:15 WIB
Harga PCR test turun, ARSSI minta pemerintah dapat tekan harga reagen


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menurunkan tarif batas atas pemeriksaan RT-PCR menjadi Rp 275.000 di Jawa-Bali dan Rp 300.000 di luar Jawa-Bali. Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) berharap pemerintah juga melakukan hal yang sama pada harga reagen

Sekjen Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Ichsan Hanafi mengatakan perubahan tarif batas atas PCR tes diakui cukup mendadak dan memerlukan waktu bagi rumah sakit untuk melakukan penyesuaian.

"Memang kita saat beli reagen sama VTM (Viral Transport Medium) sebelumnya memang harganya tinggi ya. Nah perubahan harga-harga yang mendadak ini agak berat juga karena kita harus menghabiskan reagen dan VTM yang sisa kemarin [yang dibeli] dengan harga kemarin," kata Ichsan kepada Kontan.co.id, Rabu (27/10).

Oleh karenanya selain menurunkan harga PCR test, pemerintah juga perlu menekan harga reagen dan juga VTM yang dirasakan masih cukup tinggi.

Baca Juga: Tarif PCR tak boleh melebihi batas tarif tertinggi apapun alasannya

"Kami berharap agar pemerintah ini juga bisa menurunkan harga reagen sama VTM. Kalau harga itu murah mungkin kami bisa mengikuti tarif batas atas ini tapi kalau harganya masih cukup tinggi ya mau nggak mau ada berapa tempat pemeriksaan mungkin dia sementara nggak terima dulu tes PCR," jelasnya.

Namun pada dasarnya Ichsan menyebut rumah sakit akan tetap membuka pemeriksaan PCR dengan tarif yang sudah ditetapkan pemerintah. "Jadi harus cari reagen-reagen yang bisa menyesuaikan dengan harga yang ada saat ini. Itu reagen yang masih ada ya istilahnya jual rugi, karena nggak mungkin disimpan juga reagen yang ada saat ini," ungkapnya.

Ichsan menjelaskan selain harga reagen dan VTM yang tinggi, terdapat komponen lain dalam pemeriksaan yang membuat tingginya tarif PCR test. Sebagai contoh harga reagen bisa mencapai Rp 200.000, dimana itu belum termasuk biaya VTM, investasi mesin, APD, listrik, jasa petugas, dan lainnya.

"Kami berharap kalau bisa kontrol harga reagen sama VTM tentu akan lebih bagus lagi," ujarnya.

Selanjutnya: Breaking News! Harga PCR turun jadi Rp 275.000 di Jawa-Bali, Rp 300.000 di luar Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×