kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.809   1,00   0,01%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Harga Pangan Turun, Deflasi Diperkirakan Masih Terjadi pada September 2024


Minggu, 29 September 2024 / 16:51 WIB
Harga Pangan Turun, Deflasi Diperkirakan Masih Terjadi pada September 2024
ILUSTRASI. Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mencatatkan deflasi pada September 2024, imbas harga pangan yang masih turun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mencatatkan deflasi pada September 2024, imbas harga pangan yang masih turun.

Kepala Ekonom BCA David Sumual memprediksi, deflasi akan mencapai 0,11% secara bulanan atau month to month (mtm) pada September 2022, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,03% mtm.

Ia menyampaikan, deflasi diperkirakan masih berlanjut lantaran karena komoditas pangan pokok menurun secara bulanan.

“Bahan pangan masih deflasi secara bulanan, cabai merah deflasi 19% mtm, beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam (deflasi). Sementara itu, beberapa harga bahan pokok lain naik tipis” tutur David kepada Kontan, Minggu (29/9).

Baca Juga: Ekonom Ini Terjadi Proyeksi Deflasi 0,01% di September 2024

Adapun secara tahunan inflasi  diperkirakan sebesar 1,85% year on year (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 2,12% yoy.

Menurunnya inflasi tahunan tersebut juga disebabkan harga pangan pokok yang melambat terutama beras kena efek high base.

Lebih lanjut, David memperkirakan, inflasi Indonesia pada akhir tahun bisa berada di bawah 2%. Hal ini sejalan dengan BI-rate yang akan dalam tren penurunan hingga akhir tahun, juga nilai tukar rupiah yang cenderung menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×