Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bahan pangan kembali melambung walau Lebaran telah lewat. Di sisi lain, pemerintah menegaskan bahwa stok pangan nasional aman.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, kenaikan harga pangan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang sedang bergejolak, terutama pasca invasi Rusia ke Ukraina.
“Stok pangan aman, tapi pangan yang mana? Jika pangan itu berasal dari produk impor, ya memang tidak bisa dihindari kalau terjadi kenaikan karena faktor global, perang Ukraina dan kurs dolar Amerika Serikat (AS),” ucap dia pada Kontan.Co.Id, Kamis, (2/6).
Menurutnya, cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini juga menjadi faktor kenaikan harga beberapa bahan pangan melambung tinggi. Hal tersebut tentu hal ini tidak bisa dihindari.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Diminta Perkuat Stok Pangan Nasional
Tetapi, tambahnya, faktor kenaikan pangan juga dikarenakan pemerintah telat mengantisipasi hal tersebut. Sehingga memperparah keadaan harga pangan yang sudah terlanjur melambung tinggi.
“Terkait masalah kenaikan pangan karena faktor global dan cuaca ekstrim memang tidak bisa dihindari. Yang terpenting pemerintah mampu mengantisipasi atau tidak hal ini.Tapi menurut saya pemerintah telat mengantisipasi,” tambahnya.
Menurutnya pemerintah seharusnya bisa mengantisipasi kenaikan harga pangan yang tengah terjadi belakangan ini.
Seperti diketahui, berdasarkan pantauan kontan pada laman resmi Kementerian Perdagangan , harga cabe rawit merah tembus di level Rp 61.400 per kg.
“Tidak hanya itu komoditas lain yang juga alami kenaikan yaitu bawang merah, telur ayam ras, daging sapi, tepung terigu, kedelai impor dan beras medium,” tulis keterangan pada laman tersebut yang dipantau Kontan.co.id, Kamis (2/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News