kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket, Minyak Goreng Bersubsidi Malah Langka


Jumat, 25 Maret 2022 / 15:18 WIB
Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket, Minyak Goreng Bersubsidi Malah Langka
ILUSTRASI. Warga antre membeli minyak goreng curah di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2022). Harga Minyak Goreng Kemasan Meroket, Minyak Goreng Bersubsidi Malah Langka


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Polemik minyak goreng belum kunjung usai. Muncul kembali fenomena kelangkaan terhadap minyak goreng bersubsidi.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengumumkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dicabut dan menyerahkan ke mekanisme pasar.

Kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan mewajibkan industri menyediakan minyak curah dengan patokan harga tertinggi Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Namun yang terjadi di pasar tradisional justru sebaliknya. Harga minyak bersubsidi setelah HET minyak goreng dicabut alami kenaikan hingga Rp 20.000 per liter dari sebelumnya Rp 16.000 per liter dan alami kelangkaan di pasar.

Baca Juga: Aprindo Sebut Pengusaha Distribusikan Minyak Goreng Kemasan ke 47.000 Ritel Modern

“Jika memang ada penurunan harga dimana harga subsidi dari pemerintah Rp 14.000 per liter tapi ternyata masih banyak pedagang yang sudah ngambil di atas itu harganya,” jelas Sekretaris Jendral Ikappi, Reynaldi Sarijowan melalui pesan tertulis yang diterima kontan.co.id Jum’at (25/3).

Reynaldi mengklaim kenaikan harga minyak goreng subsidi dikarenakan adanya ketersendatan dalam distribusi dari hulu sehingga kelangkaan terhadap minyak goreng subsidi atau curah ini terjadi di hilir atau di pasar.

Dia menjelaskan pasar biasanya mendapatkan pasokan minyak goreng lima kali per tangki dalam seminggu, namun sejak adanya kebijakan subsidi baru pasar hanya mendapatkan pasokan minyak goreng 2 kali bahkan satu kali seminggu per tangkinya.

“Tentu pendistribusian ini harus segera ditangani pemerintah. Kalau tidak konsumen maupun pedagang akan alami kesulitan,” jelas Reynadi.

Baca Juga: Penyimpangan Ekspor Minyak Goreng Diduga Dilakukan 8 Perusahaan Besar

Sementara pedagang pasar Anly menyampaikan, pihaknya sekarang sulit mendapatkan pasokan minyak goreng curah dari distributor karena adanya pembatasan pembelian. Sedangkan permintaan akan minyak curah semakin tinggi susul kenaikan harga minyak goreng kemasan yang meroket.

“susah dapat minyak goreng curah sekarang, belinya dibatasi minimal 2 dirigen itu pun karena langganan,” jelas Anly pada kontan Jum’at (25/3)

Fenomena lain terjadi di ritel modern. Minyak goreng kemasan yang awalnya tak terlihat di rak minyak goreng, saat ini minyak goreng kemasan tidak lagi alami kekosongan.

Baca Juga: Kemenperin Sebut Bisnis Kuliner Minyak Sawit Terus Berkembang

Hal lain yang terjadi juga tidak adanya pembatasan minimal pembelian. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan minyak goreng sebelum HET minyak goreng kemasan dicabut.

Selain itu berdasarkan informasi dari pegawai toko, permintaan toko terhadap minyak goreng sudah dapat kembali normal 100%, sehingga pembeli tidak khawatir akan kehabisan stok minyak goreng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×