kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.681   -21,00   -0,13%
  • IDX 8.518   9,10   0,11%
  • KOMPAS100 1.176   3,04   0,26%
  • LQ45 847   1,12   0,13%
  • ISSI 302   0,72   0,24%
  • IDX30 438   1,76   0,40%
  • IDXHIDIV20 505   1,42   0,28%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 138   0,58   0,42%
  • IDXQ30 139   0,42   0,30%

BPS Catat Inflasi Tahunan November Mencapai 2,72%, Dipicu Kenaikan Harga Emas


Senin, 01 Desember 2025 / 12:25 WIB
BPS Catat Inflasi Tahunan November Mencapai 2,72%, Dipicu Kenaikan Harga Emas
ILUSTRASI. BPS laporkan inflasi November 2025 melandai ke 0,17% MoM dan 2,72% YoY. Emas perhiasan jadi penyumbang utama, tarif angkutan udara juga berperan. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi bulanan sebesar 0,17% (month to month/MoM) pada November 2025. Angka tersebut sedikit melandai dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 0,28% MoM.

Secara tahunan, inflasi November tercatat 2,72% (year on year/YoY), lebih rendah dari 2,86% YoY pada Oktober. Adapun inflasi secara year to date (YtD) mencapai 2,27%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar dengan inflasi 1,21% dan andil 0,09%. Komoditas yang dominan mendorong kenaikan pada kelompok ini antara lain emas perhiasan dengan andil 0,08%, tarif angkutan udara (0,04%), bawang merah (0,03%), ikan segar (0,02%), dan wortel (0,02%).

"Emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang terbesar kenaikan inflasi, dan telah mencatat inflasi selama 27 bulan berturut-turut," ungkap Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).

Baca Juga: Indonesia Catat Surplus Perdagangan dengan AS per Oktober, Tapi Defisit dengan China

Ia menambahkan, inflasi emas perhiasan pada November mencapai 3,99% dengan andil inflasi 0,08%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain komoditas penyumbang inflasi, BPS juga mencatat sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi pada November. Daging ayam ras tercatat memberi andil deflasi 0,03%, diikuti beras dan cabai merah masing-masing 0,02%. Komoditas lain seperti telur ayam ras dan kentang turut menyumbang deflasi 0,01%.

Dari sisi komponen inflasi, Pudji menjelaskan bahwa seluruh komponen mencatatkan inflasi pada November. Inflasi bulanan terutama didorong oleh komponen inti yang tumbuh 0,17% dan berkontribusi 0,11%. Komoditas dominan pada komponen inti kembali berasal dari emas perhiasan.

Untuk komponen harga yang diatur pemerintah, tercatat inflasi sebesar 0,24% dengan andil 0,05%. Tarif angkutan udara menjadi penyumbang utama pada kelompok ini.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2025 Mencapai US$ 2,39 Miliar

Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,02% dengan andil 0,01%. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada kelompok ini antara lain bawang merah, wortel, jeruk, sawi hijau, ketimun, dan kacang panjang.

Selanjutnya: Ekspor Batubara Sepanjang Januari-Oktober 2025 Turun 20,25% Jadi US$ 20,09 Miliar

Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 1-7 Desember 2025, Edisi Awal Bulan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×