Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi bulanan sebesar 0,17% (month to month/MoM) pada November 2025. Angka tersebut sedikit melandai dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 0,28% MoM.
Secara tahunan, inflasi November tercatat 2,72% (year on year/YoY), lebih rendah dari 2,86% YoY pada Oktober. Adapun inflasi secara year to date (YtD) mencapai 2,27%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar dengan inflasi 1,21% dan andil 0,09%. Komoditas yang dominan mendorong kenaikan pada kelompok ini antara lain emas perhiasan dengan andil 0,08%, tarif angkutan udara (0,04%), bawang merah (0,03%), ikan segar (0,02%), dan wortel (0,02%).
"Emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang terbesar kenaikan inflasi, dan telah mencatat inflasi selama 27 bulan berturut-turut," ungkap Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Indonesia Catat Surplus Perdagangan dengan AS per Oktober, Tapi Defisit dengan China
Ia menambahkan, inflasi emas perhiasan pada November mencapai 3,99% dengan andil inflasi 0,08%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Selain komoditas penyumbang inflasi, BPS juga mencatat sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi pada November. Daging ayam ras tercatat memberi andil deflasi 0,03%, diikuti beras dan cabai merah masing-masing 0,02%. Komoditas lain seperti telur ayam ras dan kentang turut menyumbang deflasi 0,01%.
Dari sisi komponen inflasi, Pudji menjelaskan bahwa seluruh komponen mencatatkan inflasi pada November. Inflasi bulanan terutama didorong oleh komponen inti yang tumbuh 0,17% dan berkontribusi 0,11%. Komoditas dominan pada komponen inti kembali berasal dari emas perhiasan.
Untuk komponen harga yang diatur pemerintah, tercatat inflasi sebesar 0,24% dengan andil 0,05%. Tarif angkutan udara menjadi penyumbang utama pada kelompok ini.
Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2025 Mencapai US$ 2,39 Miliar
Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,02% dengan andil 0,01%. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada kelompok ini antara lain bawang merah, wortel, jeruk, sawi hijau, ketimun, dan kacang panjang.
Selanjutnya: Ekspor Batubara Sepanjang Januari-Oktober 2025 Turun 20,25% Jadi US$ 20,09 Miliar
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 1-7 Desember 2025, Edisi Awal Bulan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













