Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada Desember 2015 rata-rata harga beras baik untuk jenis premium, medium atau rendah mengalami kenaikan khususnya di tingkat penggilingan yang nantinya akan berdampak pada tingkat konsumen akhir.
"Berdasarkan data, menunjukkan bahwa semua tipe beras mengalami kenaikan yang akan berdampak pada harga di konsumen akhir. Jika tidak dikendalikan, akan berdampak kepada konsumen dan inflasi pada bulan selanjutnya," kata Kepala BPS, Suryamin, Senin (4/1).
Suryamin menjelaskan, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar Rp 9.663,57 per kilogram naik sebesar 1,04% dibanding bulan sebelumnya.
Sementara rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan sebesar Rp9.450,66 per kilogram naik sebesar 1,93% dan rata-rata harga beras kualitas rendah di tingkat penggilingan sebesar Rp9.203,28 per kilogram atau naik sebesar 1,90%.
Menurut Suryamin, jika dibandingkan dengan Desember 2014, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada Desember 2015 untuk kualitas premium naik 7,15%, kualitas medium naik 5,09%, dan kualitas rendah naik 9,40%.
"Harga baik di tingkat petani maupun di penggilingan sudah berada di atas harga Pembelian Pemerintah (HPP) Bulog. Bahkan untuk harga terendah juga diatas HPP, sehingga Bulog tidak dapat membeli karena anggaran mereka," kata Suryamin.
Selama Desember 2015, untuk rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp5.117,64 per kilogram atau naik 0,93% dan di penggilingan Rp5.201,80 per kilogram atau naik 0,98% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2015.
Sementara rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di petani Rp5.631,66 per kilogram atau naik 1,96% dan di penggilingan Rp5.747,88 per kilogram atau naik 2,12 %. Harga gabah kualitas rendah di petani Rp 4.504,02 per kilogram atau naik 0,43% dan di penggilingan Rp4.600,68 per kilogram atau naik 0,09%.
Dibandingkan Desember 2014, rata-rata harga di petani, GKP naik 4,22%, GKG naik 6,98%, dan gabah kualitas rendah naik 5,62%. Di penggilingan, juga terjadi kenaikan pada GKP 4,13%, GKG naik 7,55%, dan gabah kualitas rendah naik 5,46%.
Perkembangan harga tersebut berdasarkan 1.185 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Desember 2015, didominasi transaksi GKP sebesar 68,78%, gabah kualitas rendah 18,90%, dan GKG 12,32%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News