Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan inflasi pada Februari 2024 meningkat, bila dibandingkan dengan Januari 2024.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, inflasi pada Februari 2024 berpotensi mencapai 0,24% secara bulanan atau month on month (mom), setelah pada bulan sebelumnya tercatat 0,04% mom.
Josua bilang, salah satu pendorong peningkatan inflasi pada Februari 2024 adalah inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Singapura Melambat Pada 2023
Inflasi harga bergejolak dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan kebutuhan pokok, terutama beras. Pada Fberuari 2024, harga beras naik 3,8% mom.
“Beras masih dipengaruhi oleh fenomena El Niño yang mengurangi pasokan pangan dalam negeri selama periode akhir menjelang musim panen,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (27/2).
Salah satu opsi adalah mengimpor beras. Sayangnya, kebijakan impor juga agak terhambat oleh beberapa negara produsen beras lainnya yang menerapkan pembatasan ekspor pangan.
Baca Juga: Lelang SUN Perdana Tahun 2024 Didukung Prospek Perekonomian yang Lebih Baik
Selain itu, cuaca ekstrem juga mengganggu jalur distribusi pangan. Dengan demikian, inflasi pangan pun tersundut pada bulan tersebut.
Selain harga beras, ada juga harga cabai merah yang melejit 11,3% mom, telur ayam naik 1,7% mom, daging ayam naik 0,7% mom, dan minyak goreng naik 0,6% mom.
Meski demikian, bila menilik inflasi dari tahun ke tahun atau year on year (yoy), inflasi umum pada Februari 2024 diperkirakan sebesar 2,57% yoy, atau melandai dari 2,62% yoy pada Januari 2024.
Baca Juga: Dampak Utang Jumbo Perusahaan BUMN Terhadap Kinerja Industri Perbankan
Ke depan, Josua memperkirakan inflasi pada akhir tahun akan berada di kisaran 3,0% yoy hingga 3,5% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News