kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga BBM Naik, Jokowi Harap Inflasi Bisa Ditekan di Bawah 5% Tahun Ini


Senin, 12 September 2022 / 15:39 WIB
Harga BBM Naik, Jokowi Harap Inflasi Bisa Ditekan di Bawah 5% Tahun Ini
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang akselerasi program tol laut di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Harga BBM Naik, Jokowi Harap Inflasi Bisa Ditekan di Bawah 5% Tahun Ini.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah berharap besaran inflasi dapat ditahan di bawah 5% pada tahun ini. 

Oleh karena itu, Jokowi meminta kerja sama pemerintah pusat hingga daerah untuk dapat menekan laju inflasi secara maksimal. 

Menurut presiden, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan memicu kenaikan inflasi sebesar 1,8%.

"Dan ini yang kita tidak mau, oleh sebab itu saya minta gubernur, bupati, wali kota agar daerah bersama pemerintah pusat kerja bersama-sama seperti saat kita bekerja secara serentak dalam mengatasi Covid-19. Saya yakin insya Allah bisa kita lakukan sehingga inflasi di tahun ini kita harapkan bisa dikendalikan di,bawah 5%," ujar Jokowi dalam sambutannya pada rapat pengendalian inflasi bersama kepala daerah di Istana Negara, Senin (12/9/2022). 

Baca Juga: Hadapi Tantangan Ekonomi karena Inflasi, Begini Strategi BRI Finance

Jokowi pun mengatakan, ada cara khusus yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membantu menekan laju inflasi, yakni memanfaatkan 2% dana transfer umum berupa dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH). 

"Ini 2% bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM, 2%, bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan, nelayan misalnya harian menggunakan solar, ini bisa dibantu dengan mensubsidi mereka, ojek misalnya ini juga menggunakan BBM bisa di bantu dari subsidi ini," papar Jokowi. 

Selain itu, dana tersebut bisa digunakan untuk membantu UMKM membeli bahan baku yang naik karena penyesuaian harga BBM. 

"Transportasi umum juga bisa dibantu kenaikan tarifnya berapa saja dibantu, bukan total dibantu, tetapi kenaikan tarif yang terjadi bisa dibantu lewat subsidi," ujar Kepala Negara. 

Baca Juga: Efek Harga BBM Naik, Kemenkeu Perkirakan Inflasi Bulanan pada September 1,38%

Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah daerah memanfaatkan anggaran belanja tidak terduga untuk memberikan subsidi biaya transportasi pengangkutan barang, misalnya mengangkut bawang merah, telur atau bawang putih dari daerah tertentu. 

"Artinya misalnya harga bawang merah naik, bawang merah banyak berasal dari Brebes, misalnya ini provinsinya Lampung, Brebes-Lampung berapa biaya transportasinya? Rp 3 juta, ini yang ditutup Rp 3 juta oleh pemerintah daerah sehingga harga yang terjadi harga petani di Brebes dan harga jual sama," tutur Jokowi. 

Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Agustus 2022 sebesar 4,69% (year on year/yoy). 

Angka pada Agustus dapat dikatakan lebih terkendali dari bulan sebelumnya karena terjadi deflasi sebesar 0,21%. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, kenaikan harga BBM diperkirakan akan menaikkan inflasi 6,8% sepanjang 2022. 

Baca Juga: Harga BBM Naik, BRI Finance: Ini Momen Beralih ke Kendaraan Listrik

Proyeksi ini lebih tinggi dari target inflasi 2022 yang semula ditetapkan yakni di rentang 4,5%-4,8%. 

Seperti yang sudah ditulis Kompas.com, Senin (5/9/2022), Febio menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM Solar, Pertalite, dan Pertamax itu bahkan diproyeksi berkontribusi sebesar 1,9% terhadap inflasi tahun ini. 

"Kami sudah hitung kenaikan harga BBM ini dampaknya 1,9 persen ke inflasi. Maka kisarannya (inflasi) tahun ini sekitar 6,6% - 6,8%," ujar Febrio. 

Baca Juga: Ekspor Alas Kaki Mulai Mengalami Perlambatan pada Juli 2022, Ini Sebabnya

Pihaknya mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga tingkat inflasi 2022 berada di bawah 7%. 

Salah satu caranya dengan pengendalian dari sisi inflasi pangan itu dilakukan dengan menjaga suplai bahan makanan oleh tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP-TPID). 

"Akhir tahun kita berusaha akan tetap jaga dengan kombinasi semuanya, bahan pangan dipastikan selalu ada, dijaga distribusinya. Ini harapannya masih bisa di bawah 7 persen untuk inflasi sampai akhir tahun," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kita Harap Tahun Ini Inflasi Bisa di Bawah 5 Persen "
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Icha Rastika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×