Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Agustus 2022 sebesar 4,69% (year on year/yoy).
Angka pada Agustus dapat dikatakan lebih terkendali dari bulan sebelumnya karena terjadi deflasi sebesar 0,21%.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, kenaikan harga BBM diperkirakan akan menaikkan inflasi 6,8% sepanjang 2022.
Baca Juga: Harga BBM Naik, BRI Finance: Ini Momen Beralih ke Kendaraan Listrik
Proyeksi ini lebih tinggi dari target inflasi 2022 yang semula ditetapkan yakni di rentang 4,5%-4,8%.
Seperti yang sudah ditulis Kompas.com, Senin (5/9/2022), Febio menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM Solar, Pertalite, dan Pertamax itu bahkan diproyeksi berkontribusi sebesar 1,9% terhadap inflasi tahun ini.
"Kami sudah hitung kenaikan harga BBM ini dampaknya 1,9 persen ke inflasi. Maka kisarannya (inflasi) tahun ini sekitar 6,6% - 6,8%," ujar Febrio.
Baca Juga: Ekspor Alas Kaki Mulai Mengalami Perlambatan pada Juli 2022, Ini Sebabnya
Pihaknya mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga tingkat inflasi 2022 berada di bawah 7%.
Salah satu caranya dengan pengendalian dari sisi inflasi pangan itu dilakukan dengan menjaga suplai bahan makanan oleh tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP-TPID).
"Akhir tahun kita berusaha akan tetap jaga dengan kombinasi semuanya, bahan pangan dipastikan selalu ada, dijaga distribusinya. Ini harapannya masih bisa di bawah 7 persen untuk inflasi sampai akhir tahun," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kita Harap Tahun Ini Inflasi Bisa di Bawah 5 Persen "
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Icha Rastika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News