kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.720   16,00   0,10%
  • IDX 8.712   25,09   0,29%
  • KOMPAS100 1.197   2,86   0,24%
  • LQ45 857   2,71   0,32%
  • ISSI 311   1,25   0,40%
  • IDX30 439   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 507   2,23   0,44%
  • IDX80 134   0,53   0,40%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

BPS: Inflasi November 2014 mencapai 1,50%


Senin, 01 Desember 2014 / 11:13 WIB
BPS: Inflasi November 2014 mencapai 1,50%
ILUSTRASI. Ini Perbedaan Red Flag, Green Flag, dan Beige Flag yang Jadi Istilah Populer


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi November 2014 sebesar 1,50%. Inflasi tahun kalender sebesar 5,75% dengan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 6,23%. "Inflasi komponen inti sebesar 0,4%," kata Kepala BPS, Suryamin (Senin (1/12).  Sekedar gambaran, inflasi November 2013 lalu tercatat sebesar 0,12%.

Menurut Suryamin, inflasi pada November 2014 ini berbeda dengan kejadian pada Juni 2013, dimana inflasi pada bulan sebelumnya mencapai 3%. Sebab, inflasi bulan ini 18 hari pertama masih dengan harga BBM subsidi yang lama. "Baru 12 hari terjadi kenaikan harga BBM," katanya. Dia bilang, efek kenaikan harga BBM subsidi baru terlihat seluruhnya pada bulan Desember 2014.

Dari catatan BPS, sebanyak 82 kota yang disurvei mengalami inflasi. Dengan inflasi tertinggi di Padang sebesar 3,44%. Inflasi tertinggi terjadi pada dua komponen yaitu bahan makanan yang mencapai 2,15%. Selain itu juga komponen transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebanyak 4,29%.

Menurut Suryamin, kenaikan biaya transportasi akan berdampak pada biaya angkut pada bulan-bulan berikutnya. "Ini informasi yang bagus agar bisa dikontrol pemerintah," katanya. Komponen energi, seperti bensin dan solar, menurut catatan BPS, inflasinya mencapai 6,27%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×