CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Harga BBM Indonesia termasuk yang mahal di ASEAN


Selasa, 18 November 2014 / 09:54 WIB
Harga BBM Indonesia termasuk yang mahal di ASEAN
ILUSTRASI. Tunas Baru Lampung (TBLA) akan mengalihkan saham hasil buyback sebanyak 65,25 juta saham. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Benedictus Bina Naratama, Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah akhirnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter. Harga tersebut berlaku mulai dini hari (Selasa,18/11). Alhasil, harga BBM bersubsidi dan non subsidi di Indonesia kini termahal di antara negara kawasan Asia Tenggara.

Dengan kenaikan harga premium menjadi Rp 8.500 per liter, harga BBM bersubsidi kita lebih mahal dibandingkan dengan Malaysia. Di Malaysia,  harga bensin RON 95 dan solar diesel saat ini masing-masing sebesar 2,30 ringgit (sekitar Rp 8.400) dan 2,20 ringgit (Rp 8.100) per liter.

Alhasil bensin premium yang memiliki RON 88 di Indonesia lebih mahal dari bensin di Malaysia yang memiliki RON 95. Sedangkan solar di Indonesia relatif lebih murah dari Malaysia. Sedangkan harga BBM non subsidi, yakni Pertamax Plus yang sama-sama memiliki RON 95 masih lebih mahal dari Malaysia. Di Indonesia, harga Pertamax plus per Senin kemarin (17/11) Rp 11.600 per liter.  

Juga harga Pertamax yang beroktan 92, lebih mahal dari bensin Malaysia karena masih dijual seharga Rp 10.200 per liter. Padahal oktan bensin ini lebih rendah dari bensin di Malaysia.

Sedangkan bensin di Thailand dan Singapura, masing-masing mengandung oktan 91, 92 dan 95. Catatan KONTAN, di Singapura, harga BBM RON 95 saat ini sebesar Rp 19.643 per liter, lebih tinggi dari Pertamax Plus di Indonesia. Dan, harga minyak paling murah di Asia Tenggara ialah Brunei Darussalam dengan  RON 98 seharga BND 0,53 atau Rp 4.100 per liter.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menolak jika harga BBM di Indonesia terlalu mahal. Hitungan Bambang, harga pasar atau harga keekonomian BBM bersubsidi saat ini sebesar Rp 10.000 per liter, karena menghitung rata-rata harga minyak selama setahun.  Alhasil harga BBM bersubsidi bagi Bambang adalah harga yang sesuai pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×