kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harapan Menteri Agama pada Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili


Jumat, 09 Februari 2024 / 19:31 WIB
Harapan Menteri Agama pada Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili
ILUSTRASI. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili kepada umat Khonghucu. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili kepada umat Khonghucu di Tanah Air dan seluruh warga masyarakat yang merayakannya. Menag mendoakan agar kehidupan bangsa Indonesia ke depan semakin maju.

“Selamat Tahun Baru Imlek, Gong He Xin Xi, Wan Shi Ru Yi. Semoga semua sukses dalam menyongsong kemajuan Indonesia,” harap Menag di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

“Tahun baru selalu menjadi waktu yang tepat untuk evalusi untuk menyongsong kehidupan mendatang yang lebih baik lagi,” sambungnya.

Imlek tahun ini berdekatan dengan pesta demokrasi, pemilu pada 14 Februari 2024. Menag berharap pemilu bisa berjalan aman, lancar, jujur, adil, dan bermartabat, hingga terpilih calon pemimpin terbaik baik Indonesia.

Baca Juga: Jasa Marga: 367 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Pada 7-8 Februari 2024

Baca juga: Khatib Jumat 9 Februari Diimbau Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Beda Pilihan Politik

“Gunakan hak pilih kita secara bertanggung jawab dan saling menghormati perbedaan pilihan. Terus jaga kerukunan umat sebab itu modal utama dalam pembangunan,” pesannya.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili mengangkat tema: “Malu ketika tidak mengenal rasa malu, membuat orang tidak menanggung malu”. Tema ini bermaksud mengingatkan kembali semua pihak akan pentingnya memiliki rasa malu.

“Malu berkata tidak jujur, malu melihat hal yang tidak pantas, malu mendengar hal yang tidak baik, malu mengambil sesuatu yang bukan miliknya dan malu untuk berbuat sesuatu yang tidak benar," tutup Gus Men, panggilan akrabnya.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×