kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harapan Hipmi setelah harga vaksin gotong royong diterima pengusaha


Minggu, 16 Mei 2021 / 15:45 WIB
Harapan Hipmi setelah harga vaksin gotong royong diterima pengusaha
ILUSTRASI. Harapan Hipmi setelah harga vaksin gotong royong diterima pengusaha


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan harga vaksin Covid-19 buatan Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong. Harga pembelian yang ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukkan Bio Farma Dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Menilai ini, Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) HImpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani berpendapat bahwa pengusaha dapat menerima harga vaksin yang telah ditetapkan tersebut.

"Harganya masih sangat accepted. Dari sisi pengusaha, harga di bawah 1 juta masih bisa diterima," ujar Ajib kepada Kontan, Minggu (16/5).

Baca Juga: Setelah Lebaran, Kadin akan mulai melaksanakan vaksin gotong royong

Dengan ditetapkannya harga ini, Ajin juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi gotong royong ini dapat dilakukan dengan segera. "Karena kebijakan-kebijakan bisnis dan berusaha akan merasakan dampaknya ketika 70% masyarakat sudah tervaksinasi, karena sudah terbentuk herd immunity," terang Ajib.

Meski begitu, Ajib juga berpendapat stok vaksin untuk program gotong royong ini harus bisa dipastikan kecukupannya. Dengan begitu, vaksinasi ini bisa segera terakselerasi di lapangan.

Tak hanya itu, Ajib juga mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan vaksinasi gotong royong ini. Menurutnya, perlu dilihat apakah vaksin ini akan menjadi kebutuhan rutin ke depan dimana perlu dilakukan secara berkala atau hanya cukup sekali seumur hidup.

"Atau ada ketentuan khusus, misalnya vaksin ulang yang akan menunaikan haji atau kunjungan ke luar negeri.  Karena kalau vaksin ini menjadi kebutuhan rutin yang perlu diulang, akan menjadi beban masyarakat," kata Ajib.

Selanjutnya: Sudah ditetapkan, ini besaran harga vaksin gotong royong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×