Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan bahwa sektor pertanian tak bisa lagi diandalkan untuk menyerap tenaga kerja pada masa mendatang.
Menurut Menkeu, terbatasnya lahan di sektor pertanian yang berdampak pada penurunan produktifitas membuat sektor ini tak bisa lagi menampung kebutuhan lapangan kerja yang semakin banyak.
Pendapat Menkeu itu mendapat tanggapan dari Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Sadar Subagyo. Sadar mengatakan bahwa pernyataan Menkeu tidak tepat.
"Tidak ada sektor yang menyerap tenaga kerja lebih banyak selain sektor pertanian," kata Sadar dalam keterangannya, Jumat (7/2/2014).
Sadar menuturkan, bahwa sektor pertanian mutlak masih harus dikembangkan oleh pemerintah. Menurutnya, saat ini Indonesia menghadapi fakta bahwa hampir semua komoditi pangan masih impor, seperti beras, jagung, kedelai, dan lain sebagainya yang masih mengandalkan pasokan dari luar negeri.
"Maka dari itu harus sektor pertanian harus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional," tuturnya.
"Jika Menteri Keuangan mengatakan bahwa sektor pertanian tak bisa lagi diandalkan, berarti beliau telah menyerahkan perut Indonesia kepada pasar atau dengan kata lain sistem neoliberal. Perlu diingat bahwa liberalisasi telah menghancurkan sektor pertanian Indonesia," tambahnya.
Sadar juga mengatakan bahwa Partai Gerindra berkomitmen untuk membangun sektor pertanian sesuai dengan 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra yaitu Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi serta Pengamanan Sumber Daya Air.
"Jika Gerindra nantinya diberikan mandat oleh rakyat untuk memimpin negeri ini, maka salah satu program yang akan dijalankan adalah mencetak 2 juta lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan yang nantinya dapat mempekerjakan sekitar 12 juta tenaga kerja baru," katanya. (M.Zulfikar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News