kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hampir 8.000 produk dapat pembebasan tarif, IE-CEPA mulai implementasi November


Kamis, 16 September 2021 / 17:32 WIB
Hampir 8.000 produk dapat pembebasan tarif, IE-CEPA mulai implementasi November
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan melakukan evaluasi terkait Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komperhensif (CEPA) Indonesia dan negara anggota kerja sama perdagangan bebas Eropa (EFTA).

Hal itu untuk memaksimalkan pemanfaatan perjanjian dagang tersebut. Terdapat 4 negara anggota EFTA yakni Norwegia, Swiss, Islandia, dan Liechtenstein yang memiliki potensi ekpsor.

"Salah satu manfaat IE CEPA itu adalah soal post tarif, tarif bea masuk ke negara EFTA hampir 8.000 produk dengan tarif 0," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat sosialisasi pemanfaatan IE CEPA, Kamis (16/9).

Baca Juga: Pemanfaatan Free Trade Agreement kunci pemulihan perdagangan luar negeri

Pada perjanjian dagang tersebut terdapat sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Negara EFTA yang berada di Benua Eropa itu disebut akan menjadi hub produk ekspor Indonesia.

Pada paparannya, Jerry menunjukkan, selain ekspor, IE CEPA juga memberikan potensi peningkatan investasi dari keempat negara tersebut. Negara EFTA dinilai memiliki potensi penanaman modal asing (PMA) yang tinggi dan belum dimanfaatkan oleh Indonesia.

Kerja sama Indonesia dengan negara EFTA juga akan meningkatkan profil produk minyak sawit (CPO) Indonesia. Kemenangan dalam referendum Swiss terkait isu keberlanjutan CPO mengkonfirmasj penerimaan sawit Indonesia.

IE CEPA juga menjadi amunisi Indonesia dalam persaingan dengan negara lain. Sebagai informasi, Singapura dan Filipina telah lebih dulu memiliki perjanjian dagang dengan EFTA.

Selain EFTA, Indonesia juga terus menggenjot perjanjian dagang dengan sejumlah negara mitra. Hal itu untuk meningkatkan akses pasar Indonesia.

"Ada 23 perjanjian dagang yang sudah di-signing, yang sudah masuk dalam tahap ratifikasi dan implementasi," ungkap Jerry.

Sebagai informasi, IE CEPA telah diratifikasi Indonesia pada Mei 2021 lalu. Perjanjian tersebut akan mulai dapat diterapkan pada November mendatang.

"Implementasi akan kita mulai pada bulan November 2021," tambah Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda yang juga hadir dalam sosialisasi tersebut.

Selanjutnya: Kadin: Rencana kerja sama FTA ASEAN-Kanada akan untungkan Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×