kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Hadapi tantangan pasca Covid-19, Indonesia dan India jajaki perundingan dagang


Kamis, 02 Juli 2020 / 13:17 WIB
Hadapi tantangan pasca Covid-19, Indonesia dan India jajaki perundingan dagang
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan India sepakat untuk memperkuat sinergi di bidang ekonomi untuk menghadapi tantangan pasca Covid-19. Kedua negara sepakat untuk melakukan penjajakan perundingan dagang bilateral.

Kesepakatan ini dibuat setelah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bertemu secara virtual dengan Menteri Perkeretaapian, Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal dalam pertemuan ke-3 Biennial Trade Minister' Forum (BTMF) Indonesia-India pada Senin (29/6).

"Kedua menteri telah sepakat agar Indonesia dan India segera bertemu dan membahas isu-isu perdagangan secara lebih intensif. Kami di level teknis akan membahas tindak lanjut pertemuan bilateral kedua menteri agar perhubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara berjalan lebih lancar," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7).

Baca Juga: Jaga pasokan bahan pokok, Mendag: Pasar rakyat tetap buka dengan protokol kesehatan

Dalam pertemuan BTMF tersebut, dilakukan pembahasan isu ekonomi agar target perdagangan bilateral yang ditetapkan kedua negara sebesar US$ 50 miliar di 2025 tercapai, termasuk akses pasar di masing-masing negara. Tak hanya itu, kedua menteri juga membahas upaya terobosan dalam menangani situasi ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Dalam pertemuan itu, Agus juga meminta agar India dapat membantu membukakan akses pasar produk Indonesia seperti Minyak sawit dan produk turunannya, perhiasan emas, ban kendaraan, dan produk pertanian khususnya pinang, gambir, teh karena tengah mengalami tekanan tarif dan non tarif.

Tak hanya itu, ada pula pembahasan di bidang farmasi untuk penanggulangan wabah Covid-19. Agus mengajak Piyush memfasilitasi kerja sama antara pelaku usaha obat-obatan dan alat kesehatan.

"India merupakan salah satu produsen utama obat-obatan dunia yang sangat berdaya saing. Untuk itu saya mengajak Menteri Piyush untuk mendorong kerjasama antara pelaku usaha obat-obatan dan alat kesehatan, termasuk melalui investasi, sinergi produksi bahan baku obat, maupun pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia," ujar Agus.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×