kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hadapi tantangan ekonomi pasca Covid-19, BI siapkan sejumlah respons kebijakan


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 06:05 WIB
Hadapi tantangan ekonomi pasca Covid-19, BI siapkan sejumlah respons kebijakan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan terdapat lima tantangan utama perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid 19. Antara lain, pemulihan ekonomi global yang tidak merata, dan pememaran (scaring effect) terhadap stabilitas sistem keuangan.

Kemudian, akselerasi ekonomi dan keuangan digital yang semakin cepat, kebutuhan inklusi ekonomi, dan keuangan yang semakin nyata serta dorongan untuk implementasi ekonomi dan keuangan hijau.

Perry Warjiyo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)  meyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan tersebut, terdapat enam respon kebijakan yang dilakukan.

Pertama, sinergi bauran kebijakan nasional untuk pemulihan ekonomi antara pemerintah, Bank Indonesia, OJK, dan LPS, juga sinergi pembukaan sektor ekonomi, pemulihan korporasi dan pembiayaan perbankan bagi dunia usaha. 

Baca Juga: Meski ada tapering, OJK optimistis tren pertumbuhan pasar modal berlanjut di 2022

Kedua, seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia diarahkan untukk mendukung pemulihan ekonomi nasional, berkoordinasi erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Ketiga, digitalisasi sistem pembayaran untuk integrasi ekonomi dan keuangan digital untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, antara lain implementasi QRIS, elektronifikasi, BI Fast, dan regulatory reform. 

Keempat, implementasi reformasi structural sebagai strategi percepatan transisi menuju negara maju, baik dari sisi kualitas sumber daya manusia, produktivitas serta pembangunan infrastruktur.

"Kelima, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan melalui pemberdayaan ekonomi dan UMKM, kata Perry dalam Acara Sinergi, Inovasi dan Inklusi Keuangan untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi“ yang dilaksanakan pada Jumat (29/10) secara virtual.

Keenam, kebijakan keuangan hijau untuk sustainabilitas sebagai upaya untuk memitigasi risiko sistemik akibat perubahan iklim.  

Selanjutnya: Rata-rata kekayaan orang Indonesia Rp 2 miliar di 2018, ini kata ekonom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×